Jakarta,(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka kongres ke-23 Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Istana Negara, Rabu pagi.
Acara tersebut dihadiri oleh sedikitnya 100an anggota Kowani dari berbagai daerah Indonesia.
Kongres ke-23 Kowani dilaksanakan 2-4 Desember dengan tema "Kowani memperkuat pencapain Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)".
Turut mendampingi Presiden adalah Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono.
Pada acara tersebut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Linda Amalia Sari selaku Ketua Umum Kowani melaporkan sepak terjang Kowani dalam berbagai bidang kehidupan di Indonesia, terutama upayanya dalam meningkatkan harkat hidup kaum perempuan.
Selain itu, menurut Linda, Kowani juga berperan dalam setiap upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
Pembukaan Kongres ke-23 itu dilakukan oleh Presiden Yudhoyono sebelum bertolak menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah guna melakukan pertemuan dengan para gubernur.
Sebelum memulai sambutannya Kepala Negara sempat meminta maaf karena kondisi Istana Negara yang relatif panas akibat ada gangguan pada pendingin dan acara yang terpaksa diajukan satu jam lebih awal sebab Presiden beserta rombongan harus segera menuju Palangkaraya.
Dalam pidato sambutannya Kepala Negara menjelaskan kepada para tokoh wanita itu mengenai kondisi politik nasional terkait kasus dua pimpinan non-aktif KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah serta penyelesaian kasus Bank Century.
Presiden mengatakan, ia telah meminta agar kasus Bank Century dibuat terang dan dipercepat proses hukumnya.
Acara tersebut selain dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Kesehatan Endang Rahayu S, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan juru bicara kepresidenan Julian Adrian Pasha.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009