Jakarta (ANTARA) - Perusahaan konsultan properti Knight Frank Indonesia menyarankan saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli apartemen karena banyaknya penawaran khusus dan kemudahan pembayaran dari para pengembang.
"Untuk para calon pembeli (pengguna), saat ini adalah saat yang tepat membeli apartemen, karena penawaran khusus dan berbagai kemudahan pembayaran ditawarkan," kata Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip dalam paparan Jakarta Property Highlight yang digelar secara daring, Kamis.
Associate Director, Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia Donan Aditria menjelaskan, di sektor kondominium atau apartemen strata (apartemen dengan status hak milik), berbagai penawaran promo ditawarkan pengembang saat ini, seperti nol persen uang muka, gratis fully furnished atau semi furnished, beli sekarang bayar kemudian, insentif uang muka, angsuran rendah, hingga angsuran secara bertahap hingga 60 kali.
Baca juga: Konsumen saat normal baru hanya beli rumah dengan progres jelas
"Namun perlu dicatat, angsuran bertahap ini memberatkan pengembang. Sementara penjualamn menurun, otomatis cash in turun, sehingga cashflow cukup berat. Ini yang perlu dicermati di semester berikutnya," katanya.
Donan menjelaskan sepanjang periode Semester I 2020, tingkat penjualan cenderung stagnan dan relatif sama dengan periode lalu di kisaran 95,4 persen.
Baca juga: Survei: Mayoritas responden tunda beli properti
"Untuk penjualan, nampaknya masih relatif sama. Perlu dicatat, kami melakukan review per semester, masih banyak transaksi masih on going," katanya
Ada pun pasokan eksisting meningkat 2,4 persen secara tahunan menjadi 217,845 unit apartemen dengan kumulasi permintaan meningkat 2,2 persen secara tahunan menjadi 207.825 unit dari sebelumnya 203.285 unit.
Diperkirakan akan datang 47.408 unit baru yang akan memasuki pasar antara tahun 2020 sampai 2023, dengan 13.887 unit dijadwalkan selesai pada tahun ini.
"Setelah kuartal II, penjualan terdampak pandemi yang kita prediksi masih akan berlanjut, ini mengakibatkan beberapa pasokan atau pasokan-pasokan sampai 2024 akan terpengaruh. Dengan kondisi sekarang, mereka cenderung wait and see atau menunggu. Sementara pasokan 2023-2024 akan ditunda," katanya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020