New York (ANTARA News) - Perusahaan raksasa bidang asuransi yang dijamin pemerintah AS, AIG, Selasa mengatakan, pihaknya telah setuju untuk menyerahkan saham di dua anak perusahaankepada Federal Reserve Bank sebagai upaya mengurangi utangnya kepada bank sentral itu sebesar 25 miliar dolar AS.
Seperti diberitakan AFP, AIG atau American International Group mengatakan, transfer sebagian kepemilikan saham ke Federal Reserve Bank wilayah New York itu untuk anak perusahaan mereka American Life Insurance Company (ALICO) dan American International Assurance Company (AIA).
Langkah itu mengurangi utang pokok AIG kepada the Fed menjadi 17 miliar dolar, di luar bunga dan fee.
Utang AIG seluruhnya kepada pemerintah AS masih besar, termasuk kredit dari Departemen keuangan AS.
Pada September, auditor Kongres AS menetapkan perusahaan asuransi itu membutuhkan hampir 121 miliar dolar AS dari bantuan pembayar pajak.
AIG menyetujui transfer kepemilikan dua entitas bisnis khususnya sehingga kepemilikan sahamnya akan dipegang bank sentral, baik melalui jalan pemisahan bisnis atau penjualan anak perusahaan.
"Pengumuman hari ini akan mengurangi utang kami ke Federal Reserve Bank wilayah New York sekitar 25 miliar dolar AS, dan ini merupakan pesan jelas bagi para pembayar pajak bahwa AIG melanjutkan komitmennya yang baik untuk membayar kembali kepada rakyat Amerika," kata Robert Benmosche, Kepala Eksekutif AIG.
"Lebih dari itu, transaksi ini memposisikan AIA dan ALICO, dua perusahaan asuransi jiwa internasional yang hebat dan unik untuk masa depan."
AIG adalah perusahaan tunggal penerima dana talangan terbesar dari pemerintah AS di tengah krisis keuangan dunia, dengan suntikan dana senilai lebih dari 170 miliar dolar AS, sehingga pemerintah AS bisa menjadi kendali dalam proses manajemen.
Perusahaan asuransi terbesar di dunia itu hampir berada di pinggir kebangkrutan pada September 2008 sehingga pemerintah AS menawarkan bantuan keuangan dengan gantinya kepemilikan saham 80 persen.
Perusahaan asuransi itu mengalami masalah setelah menjamin triliunan dolar produk keuangan berisiko di tengah kesuraman kredit perumahan AS yang merupakan pemicu krisis keuangan dunia.
Dengan kendali pemerintah secara efektif, AIG terus menjual sejumlah asetnya untuk memperbaiki kesehatan keuangannnya. AIG telah menjual asetnya tahun ini senilai 5,6 miliar dolar AS.
"Kami fokus untuk stabilisasi dan penguatan bisnis kami, namun kami memperkirakan gejolak masih berlanjut dalam kuartal mendatang akibat sebagiannya dari biaya-biaya yang muncul dalam aktivitas restrukturisasi yang sedang berlangsung," kata Benmosche.
AIG mengatakan, konversi ini akan memposisikan ALICO dalam bentuk penawaran umum saham perdana atau penjualan ke pihak ketiga, tergantung kondisi pasar dan persetujuan.
Saham AIG ramai ditransaksikan pada Selasa sehingga naik 8,59 persen dan ditutup pada 30,84 dolar AS.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009