Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan akan memberikan insentif kepada investor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam batas jangkauan APBN.

"Insentif tidak akan diberikan secara pukul rata, namun harus benar-benar memberikan dampak bagi pertumbuhan yang tidak menimbulkan distorsi pada bagian lain dan dalam batas jangkauan APBN," ujarnya seusai mengikuti seminar Outlook Ekonomi 2010 di Ballroom Ritz carlton Hotel Jakarta, Selasa.

Menurut dia, insentif tidak akan diberikan secara spesifik kepada pemodal maupun investor luar negeri maupun dalam negeri, namun kepada investor yang memiliki dampak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Misalnya bagi para investor yang memiliki industri downstream untuk perkebunan kelapa sawit, kita akan memikirkan insentif fiskal maupun non fiskalnya dengan mempertimbangkan rambu-rambu dan tidak menimbulkan beban pada APBN kita," ujarnya.

Hatta berharap untuk jangka panjang kondisi perekonomian dapat menjadi lebih baik, apalagi menurut BKPM ada beberapa daftar (list) investor yang ingin menanamkan modalnya.

"Dengan kondisi ini kita cukup optimis untuk mencapai angka Rp1.600 triliun pada 2014," ujarnya.

Hatta menambahkan dengan membaiknya kinerja pasar modal, pertumbuhan investasi untuk 2010 diperkirakan akan meningkat hingga 7,2 persen.

"Untuk proyeksi 2009 pertumbuhan investasi sebesar 3,7 persen namun tahun depan proyeksi akan mencapai 7,2 persen," ujarnya.

Oleh karena itu, penyelesaian draf maupun peraturan dalam bidang ekonomi yang tercantum dalam program 100 hari menjadi sangat penting bagi keberlangsungan iklim investasi untuk kedepannya.

"Setidaknya dengan draf program dan instrumen kebijakan yang sudah mencapai 60 persen akan memberikan dampak kepada investor karena mereka dapat membaca kondisi ini untuk lebih tertarik melakukan investasi di Indonesia," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009