Banjarmasin (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) seharusnya cepat tanggap terhadap permasalahan HIV/AIDS di provinsinya, kata anggota Komisi IV bidang kesra DPRD Kalsel Drs. Budiman Mustafa.
"Jangan karena tak ada mata anggaran khusus untuk penanganan HIV/AIDS, sehingga penularan dan penderita jenis penyakit berbahaya tersebut seakan kurang tertangani," lanjut wakil rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Selasa.
Anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan tersebut memaklumi kalau sikap Dinkes kurang cepat tanggap terhadap masalah HIV/AIDS, karena ketiadaan mata anggaran secara khusus untuk penanganan jenis penyakit itu.
"Karenanya kami akan berusaha memperjuangkan anggaran khusus penanganan HIV/AIDS masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2010," tandasnya usai rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kalsel.
"Dalam APBD Kalsel 2010 hanya ada anggaran secara umum untuk penanggulangan atau pemberantasan penyakit menular," kata Budiman Mustafa.
Sedangkan jenis penyakit menular cukup beragam, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria dan terakhir flu burung serta flu babi, yang kesemuanya juga perlu penanganan agar jangan sampai berjangkit lebih luas lagi, tuturnya.
Mengenai HIV/AIDS, dia mengimbau, semua anggota masyarakat yang diduga terkena jenis penyakit tersebut hendaknya sesegera mungkin melakukan periksaan guna penanganan lebih lanjut bila ternyata positif.
Untuk pemeriksaan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk hampir 3,5 juta jiwa itu, bisa datang ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr.H, Moh, Ansyari Saleh Banjarmasin, kata Budiman.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009