Semarang (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa dari Jurusan Psikologi dan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar aksi teatrikal menyambut peringatan Hari AIDS se-dunia di perempatan Jalan Pahlawan Semarang, Selasa.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 15:30 WIB tersebut digelar dengan aksi teatrikal diperankan oleh beberapa aktivis yang berdandan dan mengenakan berbagai aksesoris berkaitan dengan sarana penularan virus HIV/AIDS, seperti jarum suntik.
Saat "traffic light" (lampu pengatur lalu lintas) menyala merah, beberapa aktivis yang telah berdandan tersebut mencoba menarik perhatian para pengendara yang tengah berhenti dengan berjalan-jalan di zebra cross dan menyosialisasikan penularan dan bahaya HIV/AIDS.
Sesaat sebelum "traffic light" menyala hijau, para aktivis tersebut kemudian berjalan ke pinggir menunggu lampu kembali menyala merah. Beberapa pengendara yang tengah berhenti di "traffic light" terlihat tersenyum melihat aksi para aktivis tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan semakin banyaknya para pengidap HIV/AIDS dari tahun ke tahun, terutama para remaja yang awalnya terjerumus pada penyalahgunaan narkoba dan akhirnya mereka tertular HIV/AIDS akibat pemakaian jarum suntik secara bergantian," kata koordinator aksi, Syeh Maulana.
Ia mengatakan, upaya untuk menyadarkan masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS yang dapat ditimbulkan dari pemakaian jarum suntik secara bergantian dan seks bebas harus dilakukan sejak dini.
"Karena itu, kami juga mengajak para pelajar yang berasal dari SMPN 2 Semarang untuk bergabung dalam aksi ini, sehingga mereka secara tidak langsung ikut peduli terhadap sosialisasi bahaya narkoba, seks bebas, dan HIV/AIDS," kata Maulana yang berdandan mirip jarum suntik itu.
Menurut dia, aksi teatrikal semacam ini lebih menarik perhatian masyarakat dibandingkan dengan aksi-aksi yang dilakukan dengan mengandalkan orasi, sebab masyarakat sudah bosan dengan orasi-orasi semacam itu.
"Sebenarnya banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyalahgunaan narkoba, namun kebanyakan remaja justru lebih mudah terjerumus dalam hal-hal negatif," kata mahasiswa jurusan psikologi FIP Unnes itu.
Sementara itu, Sigit Naafii, salah satu peserta aksi mengatakan, pihaknya juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menyikapi para penderita HIV/AIDS itu dan jangan malah mengucilkannya dalam pergaulan.
"Sebenarnya, kami juga ingin melibatkan lebih banyak pelajar untuk mengikuti aksi ini, namun ternyata banyak yang tengah menyiapkan ujian dan hanya diikuti oleh siswa SMPN 2 Semarang sebanyak 25 orang," katanya.
Aksi teatrikal tersebut juga disertai dengan pembagian stiker bertuliskan "Stop AIDS: Kena Sekali Sengsara Seumur Hidup" kepada para pengendara yang melintas di jalan tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009