Tapi di sisi lain sikap bank sentral AS yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan stimulus dalam jangka waktu yang lebih lama mendukung penguatan aset-aset berisiko
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah setelah bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve menahan suku bunga acuannya.
Pada pukul 09.44 WIB, rupiah melemah 42 poin atau 0,29 persen menjadi Rp14.585 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.543 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan, pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih dalam tekanan turun di kisaran 0,58 persen.
Menurut Ariston, hal tersebut mengindikasikan kekhawatiran pasar dan minat terhadap aset aman dolar AS masih tinggi.
"Tapi di sisi lain sikap bank sentral AS yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dan stimulus dalam jangka waktu yang lebih lama mendukung penguatan aset-aset berisiko," ujar Ariston.
Dua sentimen yang bertolak belakang tersebut, lanjut Ariston, berpotensi membuat rupiah bergerak dalam kisaran sempit seperti kemarin.
Pada Kamis dini hari tadi, pertemuan The Fed memutuskan suku bunga acuan tetap di level 0,25 persen.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.600 per dolar AS.
Pada Rabu (29/7), rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.543 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.535 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020