Medan (ANTARA News) - Keanekaragaman budaya Sumatera Utara (Sumut) memiliki daya tarik untuk membuat film baik itu dalam bentuk dokumenter maupun non dokumenter.
Ketua Komunitas Film Indie Sumut, Andi Hutagalung, di Medan, Selasa, mengatakan, wilayah Sumut memiliki potensi besar mengingat daerah ini kaya dengan narasi dan peristiwa yang unik serta memiliki kekayaan budaya baik pada masa tradisional klasik maupun kontemporer saat ini.
Sumut memiliki kekayaan kebudayaan daerah yang berbeda-beda, baik itu dari suku Batak, Jawa, Melayu, serta etnis pendatang India dan Tionghoa.
"Untuk itu perlu dikembangkan dan diangkat menjadi sebuah cerita yang menarik untuk dijadikan film," katanya.
Penduduk yang heterogen dari beragam etnik, jelas memiliki cerita rakyat dan khazanah budaya beragam, baik yang masih melekat dalam kehidupan masyarakatnya maupun yang sudah ditinggalkan dalam kehidupan mereka.
Menurut dia, kini kebanyakan produser film kurang begitu mengenal khazanah karya budaya daerah lokal dan hanya mementingkan dari segi keuntungannya saja.
Namun jika cerita rakyat bisa menjadi acuan bagi para produser film, maka film Indonesia akan diperkaya dengan pesona cerita, beragam latar belakang budaya yang kental warna lokal yang memberikan identitas tegas di mata dunia.
Pemanfaatan budaya daerah dijadikan dalam film sangat penting untuk memperdalam kesadaran masyarakat akan potensi dan kekayaan budaya Indonesia yang cukup banyak dan beragam.
Selain itu, kata Andi, kekayaan potensi budaya yang amat beragam itu memberikan peluang bagi Indonesia untuk secara maksimal dalam pengembangan kekuatan ekonomi baru melalui industri kreatif yang berbasis nilai-nilai budaya.
Ia berharap, film Indonesia bukan hanya film berdasarkan cerita rakyat di suatu daerah, melainkan juga film yang sepenuhnya menampilkan kultur daerah yang menampilkan unsur kedaerahannya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009