Koordinator klinik Voluntary Councelling and Test (VCT) Rumah Sakit dr Soebandi Jember, dr Justina Evi SpKj, Selasa, mengatakan sejak klinik VCT berdiri tahun 2006 hingga November 2009 tercatat jumlah pasien balita yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak delapan anak.
"Biasanya bayi yang terinfeksi HIV/AIDS tertular dari orang tuanya yang sejak lama menderita AIDS," kata psikiater yang akrab dipanggil dr Evi ini.
Pada bulan Oktober lalu, lanjut dia, ditemukan seorang bayi berusia 19 bulan menderita AIDS stadium tiga karena tertular dari orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Namun bayi tersebut tidak berumur panjang karena pihak keluarga tidak rutin membawanya ke klinik VCT sehingga bayi tersebut meninggal dunia.
"Bayi itu meninggal dunia di rumahnya dengan sejumlah penyakit penyerta seperti TBC dan gizi buruk karena tidak mendapatkan perawatan yang baik dari pihak keluarganya," katanya.
Ia mengatakan, ada tambahan satu Balita yang menderita HIV/AIDS pada bulan November karena tertular HIV dari ibunya yang sudah meninggal dunia.
"Saya berharap pihak keluarga yang sudah mengetahui status HIV/AIDS balita itu bisa merawat dengan baik dan membawanya kontrol ke klinik VCT secara rutin supaya kesehatan balita penderita HIV/AIDS bisa terpantau," katanya.
Ia mengemukakan, kemungkinan hidup beberapa tahun ke depan bagi Balita penderita HIV/AIDS sekitar 50 persen, namun tidak menutup kemungkinan balita yang dirawat dengan baik dan mengkonsumsi ARV secara rutin dapat bertahan hidup lebih lama.
"Ada satu balita penderita HIV/AIDS yang ditemukan sejak usianya 4 bulan, namun hingga usianya mencapai 2 tahun, balita itu tetap hidup dan tubuhnya sehat karena perawatan yang baik dari pihak keluarga dan rutin melakukan konseling ke klinik VCT," paparnya.
Klinik VCT, lanjut dia, terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan balita yang mengidap HIV/AIDS supaya daya tahan tubuhnya stabil dan bretahan hidup lebih lama.
Penderita HIV/AIDS baru pada bulan November, lanjut dia, sebanyak lima orang yang terdiri dari seorang waria, seorang balita, seorang homoseksual, pekerja seks komersial dan pelanggan PSK.
"Total pasien HIV/AIDS yang ditangani klinik VCT RSD dr Soebandi Jember sejak tahun 2006 hingga November 2009 tercatat sebanyak 235 orang, 30 pasien di antaranya meninggal dunia karena sudah memasuki stadium lanjut dan kondisinya kritis," katanya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Jember merupakan daerah "merah" terhadap penularan HIV/AIDS di Jatim karena peringkatnya nomor lima se-Jatim setelah Surabaya, Malang, Banyuwangi dan Tulungagung.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009