Perseroan akan terus melakukan upaya peningkatan layanan, kecepatan, dan menjaga keandalan armada kapal tunda sesuai kebutuhan pelanggan dan juga memenuhi aspek keselamatan pelayaran dalam hal mendukung kelancaran sistim logistik nasional
Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 8,54 persen atau Rp54 miliar pada semester I-2020, naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp50 miliar.
Kenaikan laba ini didukung oleh kinerja pendapatan Rp338 miliar, naik 3,42 persen dibandingkan periode semester I-2019 sebesar Rp327 miliar.
"Perseroan akan terus melakukan upaya peningkatan layanan, kecepatan, dan menjaga keandalan armada kapal tunda sesuai kebutuhan pelanggan dan juga memenuhi aspek keselamatan pelayaran dalam hal mendukung kelancaran sistim logistik nasional," kata Direktur Utama IPCM Amri Yusuf dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.
Amri menjelaskan total pendapatan sebesar Rp338 miliar itu berasal dari kontribusi jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp295,5 miliar atau 87 persen, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp28 miliar atau 8,3 persen, serta jasa pemanduan (pilotage) sebesar Rp13 miliar atau 4 persen.
Dari pendapatan penundaan kapal Rp295,5 miliar tersebut sebanyak Rp224 miliar atau 76 persen merupakan kontribusi penundaan kapal di Pelabuhan Umum, diikuti penundaan kapal di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp39,6 miliar atau 13 persen, dan Penundaan Kapal di Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp31,5 miliar atau 11 persen.
"Di sisi lain, IPCM juga melakukan berbagai upaya untuk menangkap peluang pasar lebih besar untuk TUKS dan Tersus pada situasi new normal ini, termasuk menjaga likuiditas serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam melayani pelanggan dan mendukung proses kerja," ujarnya.
Sementara itu, total aset IPCM hingga akhir Juni 2020 tercatat Rp1,4 triliun, atau naik 10,54 persen dibandingkan posisi akhir 2019 sebesar Rp1,28 triliun.
Direktur Keuangan dan SDM Rizki Pribadi Hasan mengatakan perseroan akan terus melakukan kajian serta tes ketahanan dalam situasi saat ini agar perusahaan dapat tetap bertahan serta mampu berkontribusi kepada kinerja perekonomian nasional.
"Menghadapi pandemi ini sejak akhir triwulan pertama 2020, IPCM telah melakukan kajian, termasuk stress test sesuai dengan beberapa skenario pemulihan ekonomi. Perseroan terus memantau perkembangan situasi serta melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kinerja secara umum," katanya.
Baca juga: Jasa Armada bukukan kenaikan laba 24 persen pada 2019
Baca juga: PT Jasa Armada raih rekomendasi pemanduan dan penundaan kapal Patimban
Baca juga: BEI resmi catatkan saham Jasa Armada Indonesia
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020