Jakarta (ANTARA News) - Seorang aktivis mengatakan masyarakat perlu ikut mengawasi perjalanan angket kasus Bank Century yang sedang berlangsung di DPR.

"Yang bisa kita lakukan adalah mengawasinya tahap demi tahap," kata salah satu aktivis Koalisi Masyarakat Sipili Anti Korupsi (Kompak), Ray Rangkuti dalam acara bertema "Nasionalisme Vs Neoliberalisme: Membongkar Rezim Korup" yang diadakan "Forum Institute for National Strategic Interest and Development" (Indside) , di Jakarta, Senin,

"Jangan sampai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan panitia angket `masuk angin`," katanya.

Ciri-ciri `masuk angin`, menurut Ray, jika sebagian orang dari inisiator yang tergabung dalam Tim 9 tidak masuk panitia angket kasus Bank Century.

Direktur Lingkar Madani itu mengatakan, masyarakat perlu memaksa DPR agar anggota panitia angket berasal dari orang-orang yang dikenal rekam jejaknya.

Selanjutnya, dia meminta Partai Demokrat agar menanggapi panitia angket dengan santun, yaitu dengan tidak dipimpin oleh kader Partai Demokrat.

Di lain pihak, pembicara lainnya, Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, angket kasus Bank Century agar tidak terlalu menjadi fokus utama.

"Jangan menjadikan hak angket menjadi fokus utama, tapi fokus pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," katanya.

Jadi, lanjutnya, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) bisa bergerak pada kasus hukum orang-orang yang terindikasi melakukan pelanggaran hukum.

Fadli menilai, apabila KPK melakukan tindakan hukum, itu akan menjadi sejarah dan membuktikan bahwa hukum dapat menjerat siapa saja tanpa ada perbedaan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009