DKI Jakarta sangat aktif melakukan skrining pasar

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan terdapat 11.766 pedagang yang tersebar di sejumlah pasar di Jakarta telah menjalani test swab atau tes usap selama periode 8 Juni hingga 28 Juli 2020.

"DKI Jakarta sangat aktif melakukan skrining pasar. Sudah 173 pasar yang diperiksa dan 11.766 orang diambil swabnya dan ditemukan 555 orang yang positif COVID-19 di 107 pasar," kata Tim Pakar Satuan tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 mendapatkan angka positivity rate kluster pasar yakni sebesar 4,71 persen.

Lebih rinci, untuk wilayah Jakarta Pusat tim medis melakukan pemeriksaan di 34 pasar dengan jumlah pedagang yang di swab sebanyak 3.295. Dari jumlah itu didapatkan orang yang positif yaitu 228 dan masih menunggu hasil 52 orang.

Untuk wilayah Jakarta Utara terdapat 22 pasar yang diperiksa dengan jumlah swab 1.534 dan pedagang yang positif 35 orang, negatif 1.243 dan menunggu hasil 256 orang.

Baca juga: Pasar dan perkantoran jadi kluster menonjol penularan COVID-19

Baca juga: Klaster pasar bermunculan, LIPI: Perilaku yang sangat kompleks

Selanjutnya 40 pasar telah diperiksa tim medis di Jakarta Barat dengan jumlah swab mencapai 2.575. Dari jumlah itu pedagang yang positif sebanyak 96 dan negatif 2.479.

Kemudian untuk Jakarta Selatan terdapat 38 pasar yang diperiksa dengan jumlah swab mencapai 2.156. Untuk pedagang yang positif yaitu 53 orang, negatif 2.026 dan masih menunggu hasil 77 orang.

"Untuk Jakarta Timur ada 39 pasar, jumlah swab yang diambil 2.718 dan positif 143 orang serta masih menunggu hasil pemeriksaan 127 orang," katanya.

Selain pasar, tim medis juga menemukan sembilan kluster dengan 114 kasus di rumah ibadah yang tersebar di sejumlah titik Jakarta.

Rinciannya yaitu tiga kluster di gereja dengan 29 kasus, tiga kluster di masjid dengan 11 kasus dan satu kluster di asrama pendeta namun jumlah kasus mencapai 41 orang.

"Selain itu terdapat juga satu kluster di pesantren dengan empat kasus dan satu kluster di kegiatan tahlilan dengan temuan 29 kasus," ujar Dr Dewi.

Dari data tersebut angka positivity rate juga beragam mulai dari 10 persen, 51 persen hingga 74 persen.

Baca juga: Ikatan Pengusaha Muslimah: Pendekatan sosial tekan COVID-19 di pasar

Baca juga: Pasar ikan di Semarang jadi klaster baru penyebaran COVID-19

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020