Sejauh ini kami sudah kumpulkan agen travel umrah dan melobi Garuda Indonesia untuk charter flight umrah September, sekaligus juga kargo.
Bandung (ANTARA) - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) mempersiapkan sejumlah strategi bisnis jangka pendek sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19 seperti menghidupkan layanan penerbangan khusus dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, yakni penerbangan umrah dan kargo.
"Sejauh ini kami sudah kumpulkan agen travel umrah dan melobi Garuda Indonesia untuk charter flight umrah September, sekaligus juga kargo," kata Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi di Bandung, Rabu.
Rafi mengatakan regulasi dari Kementerian Perhubungan telah memudahkan pihaknya kembali membuka layanan penerbangan sehingga pihaknya sudah merintis pembicaraan dan sejumlah langkah untuk kembali menghidupkan layanan penerbangan khusus dari Bandara Kertajati, seperti umrah dan kargo.
Baca juga: Bandara Kertajati gelar tender pembangunan hotel dan ruang pertemuan
Ia menuturkan penerbangan khusus ini dilakukan dengan menyewa pesawat untuk menerbangkan jamaah umrah dari Jawa Barat yang selama ini keberangkatannya tertahan selama pemerintah Arab Saudi melakukan penanganan pandemi COVID-19.
"Jadi nanti BIJB yang charter pesawatnya," kata Rafi.
Untuk pengiriman kargo, kata dia, peluang bisnis dengan menyewakan pesawat sangat terbuka mengingat saat ini 90 persen layanan kargo di Indonesia menggunakan pesawat komersil setiap hari.
"Insya Allah, pada September nanti kami sudah bisa mulai layanan ini karena selama pandemi transportasi udara untuk pengiriman barang masih ada,” katanya.
Baca juga: Kemenag apresiasi bebas pajak biaya umrah
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya juga terus melakukan pembicaraan dengan para kepala daerah khususnya Bupati Majalengka untuk terus memasarkan objek-objek wisata di wilayah tersebut.
"Sesuai arahan Pak Gubernur kami maksimalkan turis domestik untuk membangkitkan pariwisata Jawa Barat," tutur Rafi.
Sebelumnya, Bandara Kertajati sempat menikmati kue ekonomi dari layanan kargo pada 2019 dengan kapasitas sebesar 400 ton.
Baca juga: Penumpang sepi, Garuda kirim kargo hasil laut Indonesia ke China
Layanan ini masih berjalan pada Januari lalu lalu kemudian turun drastis sejak Maret akibat adanya pandemi COVID-19.
"Saat ini, pendapatan kami hanya dari parkir pesawat pindahan dari Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
Rafi menambahkan rencana membuka layanan khusus pada September menurutnya sesuai dengan hasil survei yang dilakukan pihaknya pada konsumen
"Sebanyak 62 persen menyatakan akan terbang kembali dengan melihat penerapan protokol kesehatan di bandara, kami lihat September akan ada pergerakan," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020