Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail, mengatakan pemerintah bersedia menjembatani startup IoT (Internet of Things) atau "makers IoT" dengan para pemangku kepentingan agar lebih dekat dengan pasar.
"Kami bersedia untuk ketuk pintu, mau ke kementerian mana, BUMN mana, kami bersedia membantu makers IOT," ujar Ismail dalam acara virtual "IoT Device Makers Creation 2020 for Resilience in The Face of Pandemics," Rabu.
Baca juga: Menkominfo: Hanya tiga persen data center penuhi standar global
Baca juga: Kominfo sambut baik program Google for Media
Tidak hanya bersedia menjadi "marketing," Ismail mengatakan Kominfo juga bersedia membantu penyediaan alat atau tools, sehingga antara Kominfo dan makers IoT dapat bekerja sama lebih dari sekadar tataran konsep, namun juga secara teknis.
"Ayo kita jalan bareng, membuka pintu bagi makers, terutama untuk memberikan solusi bagi UMKM," kata Ismail.
Pengembangan IoT saat ini, menurut Ismail, dapat diprioritaskan kepada pemberian solusi bagi UMKM. Sebab, menurut dia, di tengah pandemi saat ini menjadi krusial membantu UMKM untuk go digital, sehingga dapat mendorong perekonomian Indonesia, mencegah masuk ke jurang resesi.
"Resesi ini hanya bisa diatasi dengan baik kalau UMKM kita tidak kena dampak, karena mayoritas ekonomi kita ditopang oleh UMKM. UMKM ini harus go online, harus masuk ke digital karena dengan masuk digital UMKM bisa survive," ujar Ismail.
"Ini tantangan yang sangat urgent sekarang bagi makers IoT untuk mendukung, memberi kreativitas baru kepada UMKM agar mereka bisa survive, bahkan tumbuh," dia melanjutkan.
Baca juga: Kominfo dorong "Making Indonesia 4.0" melalui Lab Komunitas TIP
Baca juga: Indonesia angkat isu keamanan data di pertemuan G20 tingkat menteri
Peluang UMKM
Ismail berharap makers IoT dapat memanfaatkan peluang pemberian solusi kepada UMKM yang jumlahnya sangat besar, sehingga nantinya juga dapat berdampak pada pertumbuhan pengguna startup IoT yang diharapkan dapat menjadi calon unicorn baru.
Selain mendukung pelaku industri, Ismail mengatakan Kominfo mendorong pertumbuhan IoT di Indonesia dalam hal infrastruktur.
Pemerintah telah mengeluarkan APBN untuk infrastruktur, terutama bagi desa-desa yang belum terhubung dengan jaringan 4G.
"COVID-19 ini membuat kondisi jadi berubah, dan ada hal yang susah tapi ada hal yang di tengah kesusahan itu ada opportunity. Sistem solusi IoT ini saya yakin banyak manfaatnya, karena sistem IoT ini didesain untuk dilakukan secara jarak jauh dan masif," ujar Ismail.
"Teknologi IoT ini akan betul-betul merupakan suatu teknologi yang solutif untuk membantu kita dalam konteks masalah COVID-19, dan membantu perekonomian nasional," Ismail menambahkan.
Baca juga: Kemandirian belajar, kunci mendorong talenta digital
Baca juga: "Harbolnas" jadi bukti perubahan tren belanja konsumen Indonesia
Baca juga: Kominfo prioritaskan akses komunikasi 4G di 12.548 desa dan kelurahan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020