Jakarta (ANTARA) - Pameran teknologi dan gadget Consumer Electronics Show (CES), yang diadakan setiap Januari di Las Vegas, AS, hanya akan digelar secara daring pada 2021 dikarenakan kekhawatiran akan virus corona, menurut penyelenggara Consumer Technology Association (CTA), Reuters melaporkan, Selasa (28/7).
Sementara raksasa teknologi, seperti Apple, Google dan Samsung, memiliki acara peluncuran produk sendiri dan perusahaan yang meluncurkan perangkat elektronik di CES umumnya lebih kecil, pameran tersebut telah menjadi tempat penting bagi perusahaan teknologi dan pembeli untuk bertemu melakukan bisnis.
Baca juga: Sony percepat uji coba mobil swakemudi
Baca juga: Mobil otonom Mercedes-Benz di CES 2020, terinspirasi dari "Avatar"
CES adalah tahunan terbesar di Las Vegas dan pembatalan acara secara offline akan menjadi pukulan berat bagi kota itu, di mana harga hotel melambung dan lalu lintas menjadi padat selama acara berlangsung.
Menurut CTA, CES 2020 diikuti sekitar 170.000 peserta, termasuk 60.000 peserta internasional.
Kepala eksekutif CTA, Gary Saphiro, mengatakan keputusan tersebut dibuat saat ini untuk memberi perusahaan peserta dan mitra di Las Vegas waktu untuk merencanakan langkah ke depan. "Kami rasa belum akan ada vaksin yang tersedia pada Januari," ujar dia.
Harga untuk CES online belum diputuskan, kata Shapoiro. Sementara, tiket untuk CES 2020 berkisar antara 300 hingga 1.700 dolar AS.
Acara CES online dijadwalkan berlangsung pada 6-9 Januari.
Baca juga: CES 2021 akan digelar secara offline
Baca juga: CES Asia ditunda karena kekhawatiran virus corona
Baca juga: Hyundai hadirkan tiga solusi transportasi masa depan di CES 2020
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020