Jakarta, 30/11 (ANTARA) - Microsoft Indonesia mendukung program pertukaran guru melalui Proyek BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement) Australia-Indonesia. Proyek ini dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun, dari tahun 2008 - 2010. Program ini akan melibatkan 90 pendidik Australia dan 90 pendidik Indonesia.
Proyek ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman di antara Australia dan Indonesia melalui kemitraan antar sekolah yang menghubungkan para siswa di kedua negara. Tercatat dari tahun 2008 - 2010 nanti, sebanyak 41 sekolah di seluruh Australia bermitra dengan 41 sekolah Indonesia dari enam provinsi di Indonesia. Hal ini merupakan sebuah inisiatif Pemerintah Australia yang bertujuan membangun 2000 sekolah di daerah tertinggal di seluruh Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, BRIDGE memiliki mitra pendukung yakni Kang Guru yang memberikan training teknologi informasi kepada guru-guru yang terlibat dari Indonesia. Sampai saat ini 60 orang guru dari jumlah keseluruhan 90 guru Indonesia mampu menggunakan TIK dengan lebih baik.
Melalui program "Partners in Learning", Microsoft melaksanakan lokakarya "Kemelekan Digital" yang terakreditasi Microsoft. Lokakarya tersebut dilaksanakan selama empat hari, termasuk satu hari "latihan penyegar". Lokakarya dilaksanakan di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Bali.
Pelatihan ini diadakan untuk mendukung sebagian kecil kelompok sekolah BEP (Basic Education Program / Program Pendidikan Dasar) untuk menguasai teknologi internet dan melaksanakan pelatihan dasar sesuai dengan peruntukkannya.
Program Partners in Learning dari Microsoft Indonesia telah dijalankan selama enam tahun di Indonesia. Pelbagai pelatihan diselenggarakan seperti "Kemelekan Digital", "Peer Coaching" dan "Aksesabilitas khusus bagi pengguna computer yang memiliki keterbatasan fisik". Apapun kurikulum pelatihan dengan bermacam modul, program ini ditujukan untuk membantu para guru meningkatkan profesionalisme mereka dalam menghadapi tantangan zaman di ruang kelas.
"Ketika kami didekati oleh AusAID untuk membantu program BRIDGE, saya langsung menyatakan minat kami untuk mendukungnya. Pelatihan para guru seperti yang diselenggarakan oleh Kang Guru merupakan upaya yang sangat cocok dengan tujuan dan misi kami untuk membantu pemerintah mengatasi kesenjangan digital di sektor pendidikan," ujar Ananta Gondomono, Pelaksana Program Partners in Learning Microsoft di Indonesia.
"Kami mendapatkan pengembangan kemampuan menggunakan metode pembelajaran dan pembelajaran kolaboratif berbasis internet yang lebih baik. Salah satunya melalui training Digital Literacy yang telah diadakan telah meningkatkan kemampuan para guru untuk menggunakan software-software yang berhubungan dengan multimedia dan design grafis. Pelatihan tersebut sangat bermanfaat. Kami juga bisa bisa lebih dapat membangun kesepahaman budaya Indonesia dengan Australia," kata Abdul Latief dari SMA Negeri 5 Surabaya.
Para guru ini dapat melakukan sharing budaya, tradisi, pengalaman di sekolah dan lingkungan lokalnya. Untuk itulah, mereka dikirim ke berbagai sekolah di seluruh Australia.
Di samping itu, Australia-Indonesia Institute menawarkan kepada setiap sekolah BRIDGE Indonesia kesempatan untuk mengajukan permohonan hibah kecil (hingga Rp 3.000.000), dan kelompok regional (hingga Rp 7.000.000) untuk melanjutkan kerja mereka dalam Proyek BRIDGE Australia-Indonesia.
Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009