Usai melepaskan jabatan, Susno hingga kini belum mendapatkan jabatan apa pun alias menjadi jenderal nonjob sedangkan Ito sebelumnya adalah Koordinator Staf Ahli Kapolri Kapolri.
Dengan jabatan baru itu, Ito akan naik pangkat menjadi Komjen Pol.
Baik Susno dan Ito adalah alumni Akabri bagian Kepolisian tahun 1977.
Pergantian itu dilakukan menyusul terbongkarnya kasus dugaan rekayasa untuk memidanakan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah yang berkasnya telah dilimpahkan ke kejaksaan.
Namun, pekan lalu, Kapolri mengatakan bahwa pergantian Susno tidak terkait dengan kasus itu dan mutasi merupakan hal yang "biasa terjadi".
Tim 8 yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan klarifikasi atas kasus Bibit dan Chandra telah mendesak Kepala Negara agar Susno diberhentikan dari jabatannya.
Usai acara serah terima jabatan, Ito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Riau dan Sumatra Selatan itu mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi ke dalam baik masalah personil, sistem dan perkara-perkara yang menjadi perhatian publik.
Ito juga berjanji akan memberantas makelar kasus yang terjadi di lingkungan kepolisian.
"Mulai hari ini, kami akan menertibkan makelar atau calo kasus dengan melibatkan provost," kata mantan Kepala Satgas Polri untuk bencana tsunami di Aceh 2004 ini.
Selain itu, ia mengaku masih harus belajar banyak sebelum menentukan kebijakan sebagai orang nomor satu di reserse Polri. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
