Trenggalek (ANTARA News) - Pengumuman hasil ujian CPNS Trenggalek, Jawa Timur, yang dipublikasikan secara resmi mulai Sabtu (28/11) dinilai tidak transparan oleh sejumlah pihak, terutama para peserta dan keluarga peserta CPNS, Minggu.

"Dalam pengumuman itu tidak dilampirkan penjelasan nilai maupun susunan peringkatnya. Panitia hanya mencantumkan nama peserta selesksi yang dinyatakan lolos," kata Agus (30), salah satu peserta seleksi.

Ia mengaku tidak kecewa meskipun tidaklolos seleksi CPNS, namun ketidakjelasan parameter penilaian dan sistem penentuan peringkat berdasar hasil ujian CPNS itu yang sangat rentan "dipermainkan", seperti peserta yang mendapat "jaminan" lulus dari oknum panitia maupun pejabat tertentu.

"Jika caranya begini, tidak ada yang tahu kan?," kata Agus.

Hal senada disampaikan oleh Cahyadi, peserta seleksi CPNS lainnya yang kebetulan juga tidak lolos.

Dia menuding panitia sengaja bersikap tidak transparan. Indikasinya, kata Cahyadi, nama-nama peserta yang tidak lolos tidak dipublikasikan secara terbuka.

Padahal meski itu mengecewakan, Cahyadi maupun beberapa peserta seleksi lain mengatakan bahwa dengan dibukanya semua nama peserta yang tidak lolos berikut nilai dan peringkatnya akan membuat hati mereka lebih lega.

"Tahun lalu, pemkab Blitar menerapkan konsep seperti itu. Lalu kenapa Trenggalek tidak melakukan hal serupa? Ada apa ini?," tanya Cahyadi kecewa.

Tanda-tanda bahwa panitia pengadaan CPNS Trenggalek tidak transparan sebenarnya telah terlihat sejak awal.

Kecurigaan itu menguat setelah berkembang rumor adanya transaksi jatah "kursi" CPNS dengan harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

DPRD Trenggalek bahkan sempat mempertanyakan masalah ini secara langsung ke pihak panitia pengadaan melalui forum rapat dengar pendapat.

Tapi jawaban panitia dianggap masih klise. Panitia mengatakan tidak atau belum menemukan adanya praktik percaloan CPNS dilakukan oleh internal pemkab, tapi berjanji untuk melakukan pengusutan.

"Memang panitia sepertinya tidak transparan. Buktinya saat Komisi I minta penjelasan pada pihak ketiga (UI) mengenai mekanisme penilaian dan penentuan peringkat, jawaban mereka sangat tidak memuaskan," kata anggota Komisi I DPRD Trenggalek, Sugino Pudjo Semito.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, sekretaris daerah kabupaten (Sekdakab) Trenggalek yang juga ketua panitia pengadaan CPNS, Cipto Wiyono, mengatakan pihaknya sengaja tidak mengumumkan secara keseluruhan.

Ia mengatakan panitia hanya mengumumkan nama-nama peserta yang dinyatakan lulus saja tanpa merinci daftar peserta lain yang tidak lulus berikut nilai dan peringkatnya.

"Kalaupun peserta ingin pengumuman yang lebih detail, termasuk nilai dan susunan peringkatnya secara lengkap, bisa datang langsung ke BKD (badan kepegawaian daerah) dan melihat langsung transkripnya aslinya," kata Cipto.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009