Sekjen: perlu upaya perbaikan dan peningkatan internal Kemendikbud yang dilakukan secara optimal.

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Ainun Na'im mengatakan kepemimpinan yang strategis sangat penting dalam menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

"Kami terus berupaya membangun kepemimpinan strategis untuk menghasilkan pendidikan berkualitas dan sumber daya manusia unggul sebagaimana tema dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) ini," ujar Ainun saat membuka PKN Tingkat II Angkatan XV melalui telekonferensi diJakarta, Selasa.

Dia menambahkan Kemendikbud merupakan sektor utama dalam penyelenggaraan kemajuan di bidang pendidikan dan kebudayaan, serta mengemban amanat untuk membangun sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu upaya untuk terus meningkatkan jaring dengan sektor-sektor lainnya.

"Kemendikbud tidak akan dapat mewujudkan hal tersebut, jika hanya dilaksanakan sendiri. Oleh karenanya perlu, keberagaman peserta dalam pelatihan ini," jelas dia.

Baca juga: Kemendikbud: Keselamatan guru dan siswa prioritas utama pasca COVID-19

Selain itu, kata Ainun, perlu upaya perbaikan dan peningkatan internal Kemendikbud yang dilakukan secara optimal melalui pengelolaan dan pemanfaatan semua sumber daya secara efektif dan efisien, dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi menjadi kunci penting yang harus dikuasai untuk mempercepat proses terbaik dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Untuk itu diperlukan sosok para pemimpin strategis yang mampu menerjemahkan visi misi dan tujuan serta nilai-nilai organisasi menjadi strategis dengan tetap menjunjung integritas dan akuntabilitas, sehingga PKN Tingkat II ini merupakan pelatihan yang sangat penting dalam melaksanakan yang diikuti dengan tema membangun kepemimpinan strategis dalam menghasilkan pendidikan berkualitas dan sumber daya manusia yang baik," terang dia.

Kepala Pusdiklat Kemendikbud, Amurwani Dwi Lestari SSos MHum, mengatakan PKN Tingkat II Angkatan XV tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri dari 51 pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tiga dari pemerintah daerah, lima peserta dari Kepolisian dan satu peserta dari Bappenas.

Baca juga: Sekjen Kemendikbud: Memakai TIK untuk pendidikan tak bisa ditawar

"Para peserta berasal dari pejabat tinggi pratama serta pejabat administrator yang telah dinyatakan lulus untuk mengikuti PKN Tingkat II," kata Amurwani.

Tujuan dari PKN itu untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan pimpinan tinggi pratama. Amurwani mengatakan yang dikembangkan dalam pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II tersebut merupakan kompetensi kepemimpinan strategis yaitu kompetensi manajerial peserta untuk menjamin stabilitas jabatan, perumusan alternatif kebijakan yang memberikan solusi, dan tercapainya hasil kerja unit yang selaras dengan tujuan organisasi.

"Serta terwujudnya pengembangan strategi yang terintegrasi untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi dan juga mewujudkan stabilitas pada unit kerja untuk mencapai tujuan organisasi," terang Amurwani.

Baca juga: Kemendikbud: program penguatan karakter bukan untuk "tutup" madrasah

Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020