Madrid (ANTARA News/Reuters) - Seorang polisi Spanyol ditembak setelahmengejutkan beberapa orang yang tampaknya memasang bom di luar sebuahbarak polisi di kota Leitza dekat daerah Basque menjelang fajar Minggu,demikian dilaporkan kantor berita EFE.
Para tersangka melarikandiri setelah penembakan itu dan polisi tersebut dirawat denganluka-luka peluru yang membuat retak lengannya, kata EFE.
Seorang pejabat pemerintah mengkonfirmasi bahwa seorang polisi terkenatembakan di lengan namun menolak memberikan penjelasan lebin lanjut.
Pemboman terhadap barak pasukan keamanan di kota Burgos pada Julimencederai 65 orang dan dituduhkan pada pemberontak Basque ETA.
Selasa, polisi menangkap 34 anggota kelompok pemuda terlarang yang memiliki hubungan dengan ETA.
Spanyol dan Perancis bekerja erat untuk menumpas ETA, yang bertanggungjawab atas kematian ratusan orang dalam perang gerilya 41 tahun merekauntuk mendirikan negara merdeka Basque di wilayah-wilayah Spanyol utaradan Perancis baratdaya.
ETA, yang beberapa waktu lalu memperingati setengah abad kelahiranmereka, dibentuk pada 31 Juli 1959 oleh sebuah kelompok nasionalismahasiswa sayap kiri yang menentang kediktatoran sayap kanan JendralFrancisco Franco, yang menindas bahas Basque.
Pasukan keamanan memperkirakan bahwa kelompok separatis itu, yangmelemah akibat penangkapan para pemimpin tinggi mereka dan telah lamarelatif tidak aktif, berusaha melakukan unjuk kekuatan untukmembuktikan bahwa mereka masih bisa melancarkan serangan terhadappemerintah Spanyol dan menjaga semangat para pendukungnya.
Meski sebagian besar penduduk Basque tampaknya mendukung kemerdekaanbagi wilayah pegunungan itu, yang sudah memiliki otonomi besar,dukungan bagi kekerasan menurun dalam beberapa tahun terakhir ini.
Serangan fatal terakhir yang dituduhkan pada ETA terjadi pada Juni,ketika sebuah bom mobil menewaskan seorang polisi anti-teroris di kotaBilbao, Basque.
ETA dituduh bertanggung jawab atas kematian lebih dari 800 orang dalamoperasi kekerasan mereka selama puluhan tahun untuk kemerdekaan Basque.
Para analis mengatakan, ETA kehilangan dukungan bagi perjuangan merekamelalui kekerasan, namun pengumpulan pendapat umum menunjukkanmayoritas penduduk Basque mungkin masih menginginkan kemerdekaanwilayah itu dari Spanyol.
Pada April, polisi menangkap tersangka komandan utama ETA JurdanMartitegi, sehingga jumlah komandan mereka yang ditangkap menjadi empatorang dalam waktu kurang dari setahun.
Pemerintah Sosialis Perdana Menteri Jose Luis Rodriguez Zapateromenghentikan perundingan perdamaian dengan ETA setelah pemberontaktersebut membunuh dua orang dalam serangan bom mobil di bandara Madridpada Desember 2006.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009