Palabuhanratu (ANTARA News) - Pencarian terhadap, Irvan (16), yang terseret ombak Pelabuhanratu pada Minggu pagi, untuk sementara dihentikan karena cuaca buruk.
Regu penolong (tim SAR) Kabupaten Sukabumi kesulitan mencari jasad siswa SMA asal Taslin, Tanahtinggi, Setia Asih Taruna Jaya, Bekasi Utara itu yang diduga telah terseret arus sampai ke tengah laut.
"Pencarian akan kami lanjutkan pada esok hari (Senin, 30/11). Karena kondisi cuaca yang tidak mendukung untuk dilakukan pencarian," jelas Humas SAR Kabupaten Sukabumi Ucok Hidayat, Minggu sore.
"Kami khawatir apabila pencarian korban dipaksakan hari ini, tim SAR dan keluarga korban bisa saja celaka karena, ombak mulai meninggi dan jarak pandang terganggu," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga korban H Slamet menuturkan, bahwa pihaknya pasrah dengan kejadian ini. Pihak keluarga hanya meminta agar jasad Irvan bisa ditemukan.
Kunjungan yang dilakukan korban bersama guru-gurunya adalah untuk berlatih silat di laut. Korban datang bersama rombongan padepokan pencak silat yang akan mengadakan kenaikan tingkat.
"Kami hanya bisa pasrah dengan kejadian seperti ini, dan kami juga ingin segera menemukan jasad keluarga kami," harapnya.
Ia menandaskan, bahwa pihak keluarga pun ikut dalam pencarian jasad korban. Kelurga akan menunggu dan menginap di Palabuhanratu sampai jasad korban ditemukan.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 6.30 WIB. Korban yang berenang bersama rekan dan gurunya tiba-tiba dihantam ombak yang cukup tinggi dan langsung menyeret korban sampai ke tengah laut.
Salah seorang guru yakni Pramono mencoba menyelamatkan korban, tetapi is juga ikut terbawa arus sampai 200 meter ke tengah laut namun berhasil diselamatkan oleh tim SAR.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009