"Kalau tidak ada aral melintang, tahun 2010 dua pabrik baru CPO bakal berdiri di Pessel," kata Bupati Pessel Nasrul Abit kepada ANTARA di Painan, Pessel, Minggu.
Bupati Pessel Nasrul Abit mengatakan, kemungkinan berdirinya dua pabrik baru tersebut, disebabkan adanya keinginan dua icalon nvestor yang berminat, terutama melakukan investasi membangun pabrik CPO.
"Saat ini, ada dua(calon, red) investor yang menyatakan siap membangun pabrik CPO, keduanya berasal dari Provinsi Bengkulu," katanya.
Salah satu dari investor itu PT Sapta Medan, yang "site plan"(rencana pembangunan pabriknya, red) akan dibangun berkapasitas 40 ton/jam, dengan investasi mencapai Rp80 miliar.
"Keinginan ini, jelas sebuah kabar gembira bagi Pessel, terutama untuk mendongkrak perekonomian para petani sawit yang ada," kata Bupati Pessel Nasrun Abit.
Apalagi, pabrik tersebut siap menampung produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari kebun rakyat setempat, disamping juga mengelola lahan sawit miliknya sendiri .
"Kalau semuanya berjalan lancar, diperkirakan kedua pabrik bakal beroperasi di awal tahun 2012," katanya.
Sebelumnya, Pessel memiliki satu unit pabrik CPO milik PT Incasi Raya di Muaro Sakai, Inderapura, Kecamatan Pancung Soal dengan kapasitas pengolahan CPO 40 ton/jam.
Pessel merupakan salah satu sentra produksi kelapa sawit di Sumbar, dengan luas kebun mencapai 70.000 hektare.
Lahan tersebut dikelola PT Incasi Raya 12.279 hektare, PT Sukses Jaya Wood (10.000 hektare), PT CCI (13.250 hektare), PT SBJ (7.070 hektare), PT SAK (4.900 hektare), PT SJAL (5.500 hektare).
Selain itu, juga ada lahan yang dikelola masyarakat (kebun rakyat) setempat seluas 968,5 hektare dengan produksi mencapai 6,5ton/hektare/tahun.
Harga TBS di Pessel kini naik menjadi Rp850/Kg dari sebelumnya Rp700/Kg.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009