Uglovka, Rusia, (ANTARA News/Reuters) - Sebuah bom mengakibatkan kereta api Rusia kecelakaan yang menewaskan puluhan orang dan mencederai 100 penumpang lebih, kata seorang pejabat setempat, Sabtu.

Kecelakaan tersebut meningkatkan ketakutan terjadinya serangan bom di jantung Rusia tersebut.

Empat belas gerbong kereta Nevsky Express, dengan sekitar 700 orang berada di dalamnya, keluar dari rel Jumat malam di jalur utama antara Moskow dan kota nomor dua Rusia, St Petersburg.

Tiga gerbong dari kereta api mewah itu, yang populer di kalangan para pejabat dan eksekutif dunia usaha, roboh tergeletak di samping rel setelah terjadi ledakan.

Kejadian ini adalah serangan bom terparah di Rusia, di luar konsentrasi penduduk Muslim Kaukasus Utara sejak serangan bunuh diri pada 2004.

"Bom tersebut setara dengan ledakan tujuh kilogram TNT," kata kepala Dinas Keamanan Federal (FSB), badan intelijen domestik, Alexander Bortnikov, kepada Presiden Rusia Dmitry Medvedev, mengenai hasil pemeriksaan awal.

Tak satu pun kelompok mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun meningkatnya serangan bom dan bunuh diri selama beberapa bulan belakangan ini di Ingushetia dan Chechnya, mencuatkan kekhawatiran bahwa aksi kekerasan akan menyebar di Rusia.

Para analis mengatakan, peningkatan serangan diduga dilakukan oleh gerilyawan Islam lokal di Kaukasus Utara untuk menimbulkan isu politik besar di kalangan pemimpin Rusia.

Medvedev mengirimkan pernyataan turut berduka cita kepada keluarga-keluarga yang anggotanya meninggal, dan mengatakan kepada para menterinya, untuk menjamin siapa pun yang mendapatkan perawatan medis dan kompensasi.

"Anda harus membuat jaminan bahwa di sini tidak ada kekacauan," kata Medvedev kepada para menterinya dalam konferensi melalui video. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009