Pesawaran, Lampung (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pemerintah akan menutup keran impor udang.
"Kebijakan keran impor udang cukup merugikan pengusaha, karena itu impor udang akan ditutup," katanya pada acara panen udang Vaname Nusantara I di Desa Kampung Baru Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Sabtu.
Ia menyebutkan, para pengusaha udang baik lokal maupun nasional meminta pemerintah untuk tidak lagi membuka keran impor udang agar dapat melindungi produksi dalam negeri.
Fadel meminta para pengusaha dan petani udang untuk terus memproduksi udang dengan jumlah yang banyak serta kualitas yang baik sehingga tidak ada lagi impor komoditas tersebut.
"Produksi udang dalam negeri harus terus ditingkatkan sehingga makin hari makin baik," kata dia pula.
Mantan gubernur Gorontalo dalam kesempatan itu mengatakan pemerintah tengah giat melakukan budidaya udang vaname (penaeus vanammei).
Menurut dia, budidaya udang tersebut dinilai cukup berhasil terutama di Lampung dan hasilnya lebih baik dibandingkan udang yang sama dari impor.
Selama ini katanya udang vaname itu diimpor dari Amerika Serikat (Florida). Tetapi saat ini Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) telah melakukan penelitian dan udang tersebut dapat dibudidayakan.
"Ke depan kita tidak tergantung lagi pada udang vaname impor karena ahli perikanan bangsa ini mampu memproduksi sendiri benur-benur vaname," katanya.
Udang tetap merupakan komoditas yang sangat penting untuk dikembangkan karena permintaan ekspor yang cukup besar dan untuk memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri.
DKP mencatat dalam periode 2010-2014 produksi udang diharapkan dapat meningkat sebesar 74,75 persen yaitu dari 400 ribu ton menjadi 699 ribu ton yang terdiri dari udang vaname dan udang windu.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009