Washington (ANTARA) - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Robert O'Brien telah menjadi pejabat tertinggi dalam lingkaran dalam Presiden Donald Trump yang dinyatakan positif virus corona.
Mengumumkan temuan tersebut pada Senin, Gedung Putih menyebut tidak ada risiko penularan terhadap Trump atau Wakil Presiden Mike Pence.
Pengumuman itu membuat beberapa staf Gedung Putih lengah, karena belum ada memo internal tentang hal itu, kata satu sumber.
Karena rejimen pengujian rutin, pejabat Gedung Putih tidak dapat diandalkan memakai masker saat bekerja di Sayap Barat.
Seorang pejabat administrasi mengatakan O'Brien tidak memiliki kontak dengan presiden dalam beberapa hari. Dewan Keamanan Nasional tidak segera menanggapi pertanyaan tentang O'Brien, yang bekerja dari rumah.
"Dia (O'Brien) memiliki gejala ringan dan telah mengisolasi diri dan bekerja dari lokasi yang aman di luar lokasi. Tidak ada risiko terpapar dengan presiden atau wakil presiden. Pekerjaan Nasional Dewan Keamanan berlanjut tanpa gangguan," demikian pernyataan dari Gedung Putih.
O'Brien, yang mengambil alih jabatan penasihat keamanan nasional dari pendahulunya, John Bolton, September lalu, telah melakukan perjalanan ke Paris pada pertengahan Juli untuk mewakili AS pada upacara Hari Bastille. Dia bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron saat di sana.
"Saya berbicara dengannya akhir pekan lalu. Saya berharap dia baik-baik saja, saya harap dia baik-baik saja. Rupanya, itu kasus ringan. Saya yakin putrinya telah tertular sebelum dia," kata penasihat ekonomi Trum, Larry Kudlow, kepada wartawan di Gedung Putih.
Virus corona mengganggu Trump, yang pekan lalu terpaksa membatalkan rencana untuk Konvensi Nasional Partai Republik di Jacksonville, Florida, tempat ia akan dinominasikan secara resmi untuk masa jabatan kedua.
Seorang anggota militer AS yang bekerja sebagai pelayan di Gedung Putih juga telah dinyatakan positif mengidap virus corona pada Mei, seperti halnya sekretaris pers Wapres Pence.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump tandatangani perintah eksekutif untuk turunkan harga obat
Baca juga: Kasus COVID-19 di AS meningkat, Trump sebut tidak akan "lockdown" lagi
Baca juga: Trump pertama kalinya gunakan masker saat kunjungi faskes militer
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020