“Bagi kami itu (penolakan) hal yang wajar. Tapi sampai saat ini PSSI belum menerima surat terkait penolakan klub. Nanti akan ada pertemuan lagi dengan klub untuk mengobrolkan simulasi pertandingan,” ujar Yunus dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Keputusan PSSI untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 musim ini tidak sepenuhnya didukung oleh klub. Setidaknya ada lima klub yang menolak, yaitu Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persipura Jayapura, Barito Putera, dan Persita Tangerang.
Baca juga: PSSI wacanakan tes COVID-19 untuk tim Liga 1-2
Meski begitu, menurut Yunus, masih ada waktu bagi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator liga untuk meyakinkan klub-klub yang menolak tersebut sebelum kompetisi digelar pada Oktober nanti.
Alasan klub-klub keberatan pun, menurut Yunus, dapat dimaklumi. Laju penyebaran COVID-19 yang belum dapat dikendalikan serta panduan kompetisi yang hingga saat ini masih belum jelas menjadi salah satu pertimbangan bagi sejumlah klub meragukan rencana kelanjutan Liga 1 2020.
PSSI sebetulnya sudah merilis draf protokol kesehatan penyelenggaraan Liga 1 di tengah pandemi COVID-19. Namun hingga saat ini, PSSI secara resmi belum menyerahkan maupun mensosialisasikan panduan tersebut kepada klub-klub.
Baca juga: Arema FC tanggapi keputusan PSSI soal kelanjutan kompetisi Liga 1
Namun Yunus memastikan PSSI dan PT LIB akan segera mensosialisasikan protokol kesehatan tersebut dalam waktu dekat. Saat ini, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan BNPB untuk menyiapkan panduan yang komprehensif dan bisa menjamin keselamatan seluruh pemain dan staf selama liga berlangsung.
“(BNPB) akan memberikan dukungan bila kompetisi dilanjutkan. Pekan depan kami akan lanjutkan lagi (diskusi) secara detail dan teknis beberapa hal yang jadi atensi beliau,” katanya.
Baca juga: PSSI akan bahas tiga opsi lanjutan kompetisi dengan klub Liga 1 dan 2
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020