Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat berkoordinasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait teknis pelaksanaan Shalat Idul Adha di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Ibu Kota.

"Saat ini kami masih koordinasi dengan DMI dan MUI. Itu kita harus bertanya seperti apa imbauan kepada warga," ujar Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara saat ditemui di Pasar Metro Atom Pasar Baru, Senin.

Bayu menyarankan agar pelaksanaan Shalat Idul Adha secara berjamaah dapat dilakukan di ruangan terbuka sehingga sirkulasi udara dapat terjadi lebih cepat dan lebih baik.

"Shalat Id berjamaah dimungkinkan sih, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Tapi kami harapkan dapat dilakukan di ruang yang terbuka," kata Bayu.

Baca juga: Wali kota minta pengelola penampungan hewan kurban jaga kebersihan
Baca juga: Jakpus harapkan ada pengetesan COVID-19 jika bioskop dibuka

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana pun mengatakan hal serupa bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan untuk ibadah Idul Adha 1441H di seluruh kawasan yang termasuk dalam wilayah hukumnya.

Tidak hanya itu, Nana juga mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan protokol kesehatan dapat diterapkan selama ibadah Idul Adha 1441 Hijriah berlangsung.

"Pasti kita pantau (protokol kesehatan). Kita tetap ingatkan untuk tetap lakukan protokol kesehatan. Dari awal pun tidak hanya pada saat Idul Adha, kita konsisten, kita masif untuk memastikan protokol kesehatan," ujar Nana.

Selain pengamanan untuk Shalat Id, petugas dari Kepolisian nantinya diperbantukan untuk membagikan daging-daging kurban ke warga agar tidak perlu ada kerumunan saat pembagian daging kurban berlangsung di masa pandemi COVID-19.

"Nanti kita akan menyiapkan anggota. Anggota inilah yang akan membagikan (daging kurban). Nanti kita tunjuk juga beberapa perwakilan dari masyarakat untuk membagikan dari orang ke orang di satu kelurahan," kata Nana.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020