“Angka menurun ini tanda baik dan harus tetap dijaga karena nyawa manusia adalah sesuatu yang tidak bisa kita tinggalkan, sangat penting,” kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Indonesia lewati angka psikologis 100 ribu
Ia mengatakan sebagaimana pesan Presiden, penurunan angka kasus meninggal harus terus dijaga, bahkan ditekan hingga titik serendah-rendahnya.
Sebaliknya angka kesembuhan justru yang harus ditingkatkan setinggi-tingginya dan mengendalikan kasus positif baru secepat-cepatnya. "Ini target kita bersama dan kami mohon kerja sama semua pihak agar tercapai dengan baik,” katanya.
Data per 27 Juli 2020, jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia secara kumulatif mencapai 4.838 orang.
Kasus positif dan angka pasien yang sembuh sampai 27 Juli 2020 tercatat berada di titik yang hampir sama, yakni 1.525 dan 1.518 orang.
Baca juga: Persentase kematian karena positif COVID-19 menurun
Baca juga: Vaksin diharapkan produksi 2021, sebut jubir Satgas COVID-19
“Hal ini bisa dilihat harusnya kita mampu, kasus sembuh lebih banyak lagi dibanding yang terkonfirmasi positif dan paling tidak angka yang sama terutama tenaga kesehatan lebih baik menangani dan pasien kondisi lebih baik kesembuhan bisa ditingkatkan,” katanya.
Wiku mengatakan dari kondisi yang ada sejatinya menunjukkan krisis akibat pandemi COVID-19 belum berlalu di Indonesia.
“Indonesia masih krisis, perlu waspada, saling mengingatkan disiplin kolektif agar kasus yang kami ungkapkan ditekan dan proses kesembuhan ditingkatkan, sehingga lebih baik dan kegiatan sosial ekonomi bisa dilakukan,” katanya.
Baca juga: Satgas sebut zona merah COVID-19 bertambah dari 35 menjadi 53 wilayah
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020