Pelayanan di Kelurahan Harapan Mulia gunakan "drop box"

Jakarta (ANTARA) - Pelayanan publik di Kelurahan Harapan Mulia di Jakarta Pusat dalam dua pekan terakhir menggunakan "drop box" setelah lima pegawai terkonfirmasi terpapar COVID-19.

Kantor Kelurahan ditutup aksesnya untuk warga. Tetapi pelayanan tetap dilakukan tanpa tatap muka.

"Jadi benar pelayanan tatap muka secara langsung, kami ga lakukan. Tapi kami gunakan drop box," kata Lurah Harapan Mulia M Faozi saat ditemui, Senin.

Dengan cara itu, warga yang berkepentingan tinggal taruh berkas-berkasnya di kotak khusus yang ada di depan kantor kelurahan. Setelah itu akan ditindaklanjuti oleh pegawai yang bertugas di kantor.

Berdasarkan pantauan ANTARA, "drop box" yang digunakan oleh Kelurahan Harapan Mulia itu bukanlah aplikasi daring namun memiliki fisik berupa kotak plastik dengan informasi tercantum di bagian depannya, yaitu nomor telpon dari petugas yang melayani warga.

Kotak itu berada tidak jauh dari petugas jaga sehingga masyarakat yang masih kebingungan masih dapat bertanya kepada petugas dari loket yang jaraknya sekitar dua meter.

Untuk pencetakan KTP elektronik yang hilang, masyarakat tinggal membawa map yang di atasnya tertulis kebutuhan administrasinya. Di dalam map itu terdapat salinan Kartu Keluarga, Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian dan salinan KTP EL (jika masih ada).

Warga juga diminta mencantumkan nomor telpon yang bisa dihubungi agar jika berkas-berkas selesai petugas kelurahan dapat memberikan informasi untuk pengambilan berkas.

"Itu contohnya seperti itu, mudah kan. Atau bahkan kalau memang dari awal punya nomor petugas kami. Itu tinggal lewat aplikasi saja," katanya.

Tinggal "chat' ingin mengurus berkas apa nanti petugas akan memandu apa saja yang harus diserahkan lewat "drop box".

Faozi mengatakan selama hampir dua minggu meski kantor Kelurahan Harapan Mulia ditutup akibat ada temuan ASN yang terpapar COVID-19 namun pelayanan administrasi warga tetap berjalan lancar.

Faozi membenarkan ada pegawai di Kelurahan Harapan Mulia yang terpapar COVID-19. Saat ini hanya ada tiga ASN yang bertugas melayani masyarakat di kantor kelurahan itu.