Makassar (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Mallarangeng menyatakan bahwa pembicaraannya dengan Jusuf Kalla tidak menyinggung masalah Bank Century, pemilu presiden (Pilpres) maupun kasus kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami hanya berbicara tentang masa depan," katanya usai mengadakan kunjungan di kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Makassar, Jumat.

Menurut dia, pertemuan selama 1,5 jam itu hanya berisi pembicaraan tentang pengalaman negosiasi Jusuf Kalla di Aceh, kemajuan infrastruktur jalan poros Sulawesi Selatan, dan beberapa hal lain.

"Ini suasana silaturahmi, kami bicara sambil menikmati Coto dan Pallu Basa (makanan khas Makassar)," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam pembicaraan itu, ia bersama kedua saudaranya Choel dan Rizal Mallarangeng, hanya meminta Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya sebagai menteri dan wakil presiden dalam menghadapi persoalan bangsa.

"(Pilpres) yang lalu tidak kami bicarakan karena dianggap sebagai bunga-bunga demokrasi. Pak JK adalah putra terbaik bangsa dan saya salah seorang putera Sulsel yang menjadi menteri baru, sehingga saya harus banyak belajar dari pengalaman beliau," katanya.

Ia menambahkan kunjungan ke kediaman JK dilakukan karena dirinya bersama keluarga besar Mallarangeng kebetulan sedang berada di Kota Parepare untuk merayakan Idul Adha 1430 Hijriah.

Menurut dia, dirinya sudah lima tahun tidak pulang kampung sebab disibukkan dengan tugas sebagai juru bicara kepresidenan.

Sebagai jubir, katanya, dirinya harus mendampingi Presiden Yudhoyono di manapun berada sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk pulang kampung.

Pertemuan antara JK dan Mallarangeng bersaudara tersebut berlangsung tertutup. Selain Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, juga hadir Wali Kota Makassar dan mantan Ketua DPD Golkar Sulsel Ilham Arif Sirajuddin, anggota DPD Sulsel Aksa Mahmud, serta sejumlah kalangan pengusaha di Makassar.

Tidak ada keterangan resmi dari Jusuf Kalla mengenai pertemuan itu. Usai pertemuan, pintu kediaman Jusuf Kalla langsung diitutup. Begitupun dengan para undangan yang langsung pulang.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009