Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya memproses pengajuan restrukturisasi sebesar Rp115 triliun atau 20 persen dari total portofolio kredit yang berasal dari 118 ribu nasabah sepanjang Maret hingga Juni 2020.
“BCA fokus mendukung nasabah untuk menghadapi kondisi perlambatan bisnis dengan memberikan restrukturisasi kredit secara selektif pada berbagai segmen,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin.
Sementara per 30 Juni 2020, Jahja menuturkan total kredit yang telah selesai direstrukturisasi tercatat sebesar Rp69,3 triliun atau 12 persen dari total portofolio kredit.
Baca juga: BCA salurkan kredit Rp595,1 triliun pada semester I 2020
Ia memperkirakan adanya potensi peningkatan kredit yang direstrukturisasi mencapai 20 persen sampai 40 persen dari total total portofolio kredit yang berasal dari 200 ribu hingga 250 ribu nasabah
“Kami melihat adanya kemungkinan peningkatan kredit yang direstrukturisasi,” ujarnya.
Jahja pun berharap program restrukturisasi kredit dapat diperpanjang karena pihak perbankan membutuhkan waktu untuk berbenah terkait cashflow dan provitability.
“Untuk perpanjangan kita harapkan sekali agar bank cukup waktu berbenah kapasitas masing-masing CKPN sehingga saat nanti relaksasi atau back to normal sudah siap,” katanya.
Baca juga: Laba bersih BCA turun, capai Rp12,2 triliun pada semester I 2020
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020