Solo (ANTARA News) - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, menyelenggarakan upacara adat Gerebeg Besar dalam rangka memperingati Hari Raya Islam Idul Adha 1430 Hijriah.
Dalam upacara adat tersebut, dua gunungan yang berisi berbagai macam hasil bumi dikirab dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung Surakarta untuk didoakan oleh sejumlah pemuka agama keraton tersebut.
Usai didoakan, dua gunungan, gunungan "estri" (perempuan) dan gunungan "jaler" (lak-laki), dibawa kembali menuju keraton untuk dibagi-bagikan isinya kepada masyarakat.
Akan tetapi, belum jauh dari serambi Masjid Agung Surakarta, gunungan "estri" diperebutkan warga.
Gunungan "jaler" yang berada di depan dapat sampai di depan Keraton Kasunanan dan diperebutkan seperti yang telah terjadi pada gunungan "estri".
Wakil Pangangeng Sasono Wilopo, KRA Winarno Kusumo, mengatakan, gunungan tersebut merupakan simbol syukur Sultan Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan rakyatnya dalam perayaan Iduladha.
Selain itu, dia mengatakan, Gerebeg Besar juga dilaksanakan sebagai ungkapan syukur masyarakat Surakarta terhadap limpahan rezeki yang diberikan Tuhan yang Maha Esa.
"Pemberian gunungan tersebut kepada masyarakat juga merupakan wujud kepedulian sultan kepada rakyatnya," kata Winarno Kusumo.
Bagi sebagian masyarakat, serpihan-serpihan yang ada di dalam gunungan yang diperebutkan tersebut memiliki makna tersendiri, sebagian juga berkeyakinan bahwa mendapatkan bagian pada gunungan tersebut akan mendapatkan berkah.
Seorang warga Kabupaten Boyolali, Sulastri (55), mengatakan, dia turut memperebutkan gunungan tersebut karena percaya akan mendapatkan berkah jika berhasil mendapatkan bagian dari gunungan tersebut.
"Gunungan yang sudah didoakan saya percaya memiliki berkah tersendiri," kata dia.
Sulastri mengatakan, dirinya berharap doa-doanya akan terkabul jika mendapatkan bagian-bagian dari gunungan tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009