Yogyakarta (ANTARA News) - Dari 94 pembalap yang mengikuti Speedy Tour d`Indonesia 2009 sejak dimulai dengan etape pertama di Jakarta pada hari Minggu (22/11) kini tinggal menyisakan 72 pembalap sampai pertengahan kejuaraan yang terbagi dalam 11 etape itu.

Keterangan yang diperoleh dari panitia, Jumat, menyebutkan sebanyak 22 pembalap yang tidak bisa melanjutkan balap sepeda tersebut selain karena tidak bisa menyelesaikan balapan dalam satu etape juga karena terkena diskualifikasi.

Dua pembalap sudah gugur setelah etape pembuka yang menggelar nomor Kriterium di Jakarta dan kemudian pada etape kedua yang menempuh jalur Bandung hingga Tasikmalaya, sebanyak tujuh pembalap gugur. Pada etape kedua tersebut, tiga pembalap tidak bisa sampai finis dan empat pembalap lain meskipun mencapai finis, sudah melewati batas waktu yang ditetapkan.

Pada etape ketiga dari Tasikmalaya hingga Purwokerto, enam pembalap gagal menyelesaikan balapan dan kemudian pada etape keempat dari Purwokerto sampai Semarang, empat pembalap tidak finis dan dua pembalap didiskualifikasi.

Pada etape Semarang hingga Yogyakarta yang berakhir Kamis (26/11) dari 73 pembalap yang mengikuti start, satu pembalap gagal menyelesaikan lomba yang diwarnai hujan pada awal dan akhir balapan tersebut.

Dalam perlombaan nomor tim, dari 19 tim kini hanya 15 tim yang masih bisa mengikuti lomba nomor tim, sedang empat tim lainnya gugur karena sudah tidak memiliki minimal tiga pembalap di timnya, tapi para pembalap yang tersisa masih bisa mengikuti nomor perorangan.

Setelah istirahat sehari di Yogyakarta, Speedy Tour d`Indonesia akan berlanjut pada Sabtu (28/11) dengan menempuh jarak sejauh 175,3km mulai dari Yogyakarta hingga Madiun, Jawa Timur.

Pemimpin klasemen umum pembalap (Kaus Kuning) masih dipegang oleh pembalap tim Tabriz Petrochemical Iran, Mehdi Sohrabi, sedang pemimpin klasemen pembalap nasional (Kaus Merah Putih) masih dipegang pembalap tim Polygon Sweet Nice (PSN) Hari Fitrianto.

Para pembalap tim Tabriz Petrochemical Iran mendominasi kejuaraan tersebut sejauh ini dan tampaknya dominasi mereka akan sulit dihancurkan karena keunggulan waktu para pembalap Iran itu cukup jauh. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009