Sukabumi (ANTARA News) - Perayaan Idul Adha 1430 Hijriah yang serempak dilaksanakan di seluruh daerah di Kabupaten Sukabumi, Jumat, tidak mengendurkan minat warga yang ingin bepergian, sehingga jalur Bogor-Sukabumi Jabar, dipadati oleh kendaraan bermotor.

Pantauan ANTARA mulai malam takbiran (Kamis malam), jalur Sukabumi-Bogor tetap padat sehingga kemacetan panjang pun terjadi di ruas jalan tersebut.

Selain itu, kemacetan juga disebabkan oleh tergulingnya truk pengangkut susu yang di daerah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Kemacetan ini berlangsung hingga Jumat pukul 02.00 WIB.

Kepadatan kendaraan kembali terjadi usai shalat Idul Adha. Beberapa ruas jalan Sukabumi-Bogor yang tetap padat seperti di daerah Cicurug, Parungkuda, Cidahu dan Cibadak.

Untuk itu, petugas kepolisian dari satuan lalu lintas memberlakukan buka tutup jalan dari arah Bogor dan Sukabumi. Selain itu, kepadatan pun disebabkan, banyaknya wisatawan yang mulai memasuki Kabupaten Sukabumi seperti Palabuhanratu dan sekitarnya.

Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Yayan Sopyan mengatakan, pihaknya tetap bersiaga dari Kamis malam hingga saat ini. Namun, kepadatan bisa diatasi dengan diberlakukannya buka tutup jalan.

"Untuk saat ini kondisi jalur Sukabumi-Bogor tetap padat namun lancar," kata Yayan kepada ANTARA, Jumat.

Ia menambahkan, diprediksi kendaraan yang keluar masuk Sukabumi baik roda dua maupun empat lebih dari seratus kendaraan setiap jamnya. Tetapi, untuk sementara ini, pihaknya belum kembali memberlakukan buka tutup jalan di daerah rawan kemacetan di Kabupaten Sukabumi.

"Kami mengimbau kepada pengendara yang ingin masuk Sukabumi untuk melalui jalur alternatif yang telah disediakan di beberapa titik," tambahnya.

Yayan menuturkan, pihaknya memprediksi, pada Sabtu (28/11) kepadatan akan kembali di beberapa rusa jalan di Kabupaten Sukabumi.

Pasalnya, hari Sabtu banyak warga yang ingin berwisata ke Sukabumi, khususnya Palabuhanratu. Untuk itu, pihaknya telah menyiagakan anggotanya di lapangan untuk mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009