Ambon (ANTARA News) - Dinas kehutanan (Dishut) Maluku siap menyukseskan program "One Man One Tree" (OMOT) yang berarti satu orang satu pohon pada sembilan kabupaten dan dua kota di daerah ini.

Kepala Dishut Maluku, Berthy Papilaja, di Ambon, Jumat, mengatakan, program "OMOT" di daerah ini sasarannya sesuai jumlah penduduk yang berarti sekitar 1,3 juta pohon.

"Kami mendukung dengan pengadaan bibit tanaman sesuai permintaan kegiatan yang di Maluku dikoordinir tim penggerak kesejahteraan keluarga (PKK)," katanya.

Kegiatan "OMOT" ini juga melibatkan semua komponen bangsa di Maluku guna mendukung Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP) dalam rangka gerakan serempak konservasi air.

Berthy mengatakan, program "OMOT" diharapkan akan mengurangi degradasi hutan dan lahan, serta dampak pemanasan global yang menjadi ancaman bagi seluruh Negara di dunia.

Indonesia sendiri, kata dia, telah melakukan aksi penanaman pohon serentak yang realisasinya telah mencapai 76 juta bibit pohon dari 79 juta yang ditargetkan.

Selain itu, GPTP pohon juga telah menyumbangkan penanaman pohon sebanyak 12 juta pohon dari target 10 juta pohon.

"Kami akan melaksanakan hari tanam pada besok (Sabtu). Sedangkan GPTP dijadwalkan 1 Desember 2009," ujar Berthy.

Dia menambahkan, kegiatan GPTP juga mengembangkan budidaya ikan dengan menjalin koordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku untuk pengadaan bibit.

Sebelumnya, Koordinator Nasional GPTP dan koordinator Indonesia Hijau Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Ibu Erna Witoelar mengatakan saat ini kondisi sumber daya air nasional sebesar 80 persen dalam keadaan kritis dan menunjukkan perbedaan debit air antara musim kemarau dan musim hujan sangat jauh, mencapai dua meter.

"Karena itu adalah penting bagi kita semua memelihara situ-situ di Indonesia dari krisis ini dengan cara menanam pohon di sekelilingnya, sehingga ke depan diharapkan situ-situ ini bisa berdaya guna dalam mencegah bencana kekeringan dan bencana banjir. Sekaligus menebar bibit ikan untuk menjaga ketahanan pangan warga," katanya.

Menurut Erna, tema gerakan GPTP 2009 dengan alokasi anggaran mencapai Rp300 juta ini merupakan perpaduan antara tema gerakan GPTP 2007 tentang Perubahan Iklim dan tema 2008 tentang Ketahanan Pangan Keluarga.

Pada gerakan 2007, GPTP telah menanam 15 juta pohon dengan menekankan pemeliharaan dan penggantian pohon yang mati.

"Semua orang di bumi ini ikut andil merusak lingkungan, tak ada yang bebas dari dosa ini, misalnya membuang sampah, menggunakan kertas dan perabotan dari kayu, hingga membuang emisi kendaraannya. Dengan demikian semua harus bertanggung jawab memperbaikinya, salah satunya dengan menanam pohon," katanya.

Pada 2008, gerakan GPTP yang bertema ketahanan pangan keluarga, selain menanam hampir 17 juta pohon tanaman pangan seperti sukun, juga telah menebar 42 juta benih ikan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009