Islamabad (ANTARA News/AFP) - Pakistan telah membayar setara hampir 120.000 dolar untuk penangkapan seorang wakil komandan perang Taliban di negara itu sebelum perayaan Idul Adha, militer mengatakan, Kamis.
Ini untuk pertama kalinya Pakistan mengumumkan pembayaran hadiah sejak negara itu menawarkan 5 juta dolar untuk informasi yang menghasilkan penangkapan, tewas atau hidup, Hakimullah Mehsud dan 18 pengikutnya.
"Pasukan keamanan telah menangkap teroris yang dicari Abdullah Shah Mehsud" di kota Tank di Pakistan baratlaut. "Ia memiliki uang kepala 10 juta rupe," kata militer dalam satu pernyataan.
"Uang kepala itu telah dibayarkan pada informan."
Shah Mehsud adalah nomer 17 pada daftar gerilyawan garis keras yang dicari yang dikeluarkan pada 2 November, yang membawa hadiah antara 10 dan 50 juta rupe untuk pemimpin Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
TTP telah dipersalahkan karena sejumlah serangan terburuknya yang menewaskan lebih dari 2.550 orang dalam gelombang pembunuhan dalam 29 bulan terakhir di Pakistan. Sekitar 2.000 tentara telah tewas memerangi gerilyawan sejak 2002.
Paramiliter dan tentara militer Pakistan sedang melancarkan serangan besar terhadap kubu pertahanan TTP di Waziristan Selatan, bagian dari daerah suku tempat para pejabat AS mengatakan gerilyawan al Qaida sedang merencanakan serangan terhadap Barat.
Kekerasan meningkat di Pakistan sejak militer melancarkan serangan udara dan darat pada 17 Oktober.
Enam gerilyawan tewas Kamis dalam pertempuran dengan tentara Pakistan di daerah Mamray di Khyber, distrik suku yang mengangkangi jalur pasokan penting NATO di Afghanistan, tegas paramiliter Korps Perbatasan.
Tentara Pakistan telah membuka front baru terhadap gerilyawan di Khyber Selasa dan makin terseret ke dalam bentrokan dengan gerilyawan di tempat lainnya di daerah dengan tentara jalan kaki Taliban yang menurut laporan telah melarikan diri dari Waziristan.
AS menyambut baik tindakan militer itu tapi menurut laporan telah meningkatkan tekanan pada Pakistan untuk juga menghadapi gerilyawan di wilayahnya yang melancarkan serangan terhadap tentara NATO dan AS di seberang perbatasan di Afghanistan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009