Kardinal Tauran, yang dijadwalkan berada di Indonesia hingga 1 Desember 2009 itu diterima Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang didampingi oleh Ketua PBNU Masykuri Abdillah dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Iqbal Sullam.
Dalam kesempatan itu, Kardinal Tauran menyampaikan rasa terima kasih kepada PBNU yang dinilainya memiliki andil sangat besar dalam proses perdamaian dunia, terutama perdamaian dan persaudaraan di antara para pemeluk agama yang berbeda.
Sementara itu, kepada tamunya Hasyim mengatakan, NU memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga dan mengembangkan kesamaan prinsip toleransi beragama dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan dunia.
Hasyim mengatakan, NU memiliki koridor yang khas dalam mengamalkan nilai-nilai agama, yakni tidak ekstrim dan tidak liberal.
"Dengan ciri khas ini, NU akan terus berjuang untuk mewujudkan perdamaian di dunia," katanya.
Menurut dia, karena ciri khasnya itu pula, NU telah dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan dalam mengembangkan pola tata hidup masyarakat yang berkedamaian.
Sebelumnya, Kardinal Tauran juga menemui KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kantor The Wahid Institute. Dalam kesempatan itu Gus Dur ditemani putrinya, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid), yang juga direktur eksekutif lembaga tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009