Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Selatan dan Korea Utara akan mengadakan survei bersama pabrik-pabrik industri di China dan Vietnam bulan depan, untuk membangkitkan kembali proyek industri gabungan mereka di Kaesong, Korea Utara, kata para pejabat, Kamis.
Kunjungan tersebut melibatkan masing-masing 10 pejabat dari kedua negara dan akan dilakukan pertengahan Desember, kata kementerian unifikasi Korea Selatan.
Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan membeku sejak terjadi bentrokan angkatan laut bulan lalu.
Namun usulan kunjungan itu mencerminkan kesediaan Seoul untuk meningkatkan pengembangan kawasan industri bersama tersebut, yang terletak di Kaesong, tak jauh dari perbatasan utara, kata juru bicara Chun Hae-Sung kepada para wartawan.
"Pemerintah kami berharap kunjungan bersama itu akan memberikan peluang bagi Kaesong menjadi kawasan industri yang mampu bersaing di tingkat internasional," kata Chun.
Para pakar Korea Selatan dan Korea Utara telah meninjau pabrik-pabrik China dua kali, pada 2005 dan 2007, namun ini akan menjadi lawatan pertama mereka ke Vietnam, kata Chen menambahkan.
Kaesong adalah proyek rekonsiliasi antar-Korea terakhir yang masih beroperasi. Namun nasibnya diganggu oleh ketegangan lintas perbatasan, yang dimulai setelah pemerintah konservatif mengambil alih kekuasaan di Seoul pada awal 2008.
Setelah berbulan-bulan bertikai tajam, Pyongyang mulai membuat langkah perdamaian dengan kunjungan ke Selatan pada Agustus lalu, yang dinilai mencabut larangan-larangan perbatasan dan mengizinkan putaran baru reuni keluarga-keluarga yang terpisah sejak Perang Korea 1950-1953.
Namun hubungan keduanya memburuk lagi setelah bentrokan angkatan laut pada 10 November di perbatasan Laut Kuning.
Beberapa analis meyakini bahwa Korea Utara ingin mempertahankan kawasan industri itu tetap beroperasi, sejak pihaknya menghadapi sanksi ketat internasional yang dikenakan sebagai respon uji coba senjata nuklir dan rudal.
Lebih dari 40.000 orang Korea Utara bekerja di sekitar 110 pabrik Korea Selatan, di kawasan industri bersama itu.
Dana tunai diterima Korea Utara 26 juta dolar AS tahun lalu untuk pembayaran upah di Kaesong. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009