Denpasar (ANTARA News) - Rektor Universitas Udayana Denpasar I Made Bakta, pada penandatanganan naskah kerjasama antara Unud dengan Perum LKBN ANTARA, menilai saat ini pers adalah pilar paling kokoh dalam menjaga tetap tegaknya demokrasi di negeri ini.

"Contoh paling terakhir adalah masalah KPK dan Polri, dimana pers memainkan perannya yang cukup kuat," kata I Made Bakta di Denpasar, Kamis.

Dia bahkan menyebut demokrasi akan sakit jika tanpa kehadiran pers.

"Demokrasi akan berkembang dengan baik jika pers sebagai salah satu pilar demokrasi juga berkembang dengan baik. Karena itu pers harus menjaga hati nurani untuk menjaga keberlangsungan demokrasi," katanya.

Untuk itu, menurut dia, kehidupan pers memerlukan wartawan yang betul-betul profesional di masa mendatang, yaitu pers yang tidak ditunggangi kepentingan-kepentingan negatif.

Sementara pada sisi lain, perguruan tinggi juga memiliki peran besar dalam menjaga demokrasi agar tetap berjalan sehingga kerjasama perguruan tinggi dengan pers bermakna strategis dalam menjalankan tugas-tugas kebangsaan.

"Di sisi lain orang akademis harus berani ngomong untuk menyuarakan demokrasi. Maka, peran pers dan kampus menjadi sangat baik untuk cita-cita bangsa yang sangat luhur," katanya.

Dia mengharapkan LKBN ANTARA  menjadi obor dalam mengisi pembangunan bangsa ke depan.

Unud sendiri, katanya, mulai tahun depan akan membuka jurusan komunikasi untuk mengisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang baru akan dibuka tahun 2010.

Sementara Direktur LKBN ANTARA Rajab Ritonga yang memberikan kuliah umum di Unud, mengatakan bahwa LKBN ANTARA adalah "bendera" dalam penyebaran informasi Indonesia ke dunia sehingga keberadaannya sangat strategis bagi bangsa dan negara. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009