Lebak (ANTARA News) - Banjir di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama dua hari terakhir ini ruas jalan yang menghubungkan antardesa terputus akibat genangan air setinggi 1,5 meter.

"Sampai saat ini Warga yang terkena banjir masih dilakukan evakuasi karena curah hujan relatif tinggi," kata Camat Banjarsari Kabupaten Lebak, Pardi, Kamis.

Pardi mengatakan, tim evakuasi hingga saat ini kesulitan untuk menjangkau 11 desa yang terendam banjir sehingga petugas terpaksa menggunakan rakit dari batang pohon pisang.

Ruas jalan yang menghubungkan antardesa terputus karena jembatan gantung roboh akibat diterjang banjir itu.

Saat ini, petugas terus melakukan evakuasi karena ribuan jiwa masih terperangkap bencana musibah banjir.

Banjir yang melanda Kecamatan Banjasari dilaporkan sebanyak 1.081 rumah dan 260 hektare terendam air.

"Warga yang rumahnya terkena banjir mengungsi ke rumah tetangga, kerabat, atau sekolah, masjid yang lokasinya aman dari genangan air," katanya.

Menurut dia, banjir di Kecamatan Banjarsari akibat meluapnya sungai Cikeusik setelah diguyur hujan lebat sejak Selasa malam hingga Kamis (26/11) pagi.

Saat ini, curah hujan masih tinggi dan kemungkinan banjir meluas ke desa-desa lainnya.

Ketua Koordinator Penanggulangan Bencana Alam, Kabupaten Lebak, Kaprawi mengatakan, hingga saat ini rumah yang tergenang air banjir sekitar 3.500 rumah dan sawah 750 hektare.

Selain itu, dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus sungai Cisimeut.

Banjir dua hari melanda Kecamatan Banjarsari, Wanasalam, Leuwidamar, Cimarga, Kalanganyar, Cibadak, Rangkasbitung, dan Cileles.

Hingga saat ini, banjir belum surut karena hujan masih mengguyur wilayah Kabupaten Lebak.

"Saya minta warga agar yang tinggal di sekitar bantaran sungai waspada karena hujan relatif tinggi," katanya.

Sementara itu, warga Rangkasbitung mulai mengungsi karena air sungai Ciujung meluap setelah hujan mengguyur sejak Rabu malam hingga Kamis pagi ini.

"Saya lebih baik mengungsi karena khawatir menjadi korban banjir," kata Nuriah (40) warga Lebak Sambal, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009