Alffy menemukan identitas dalam bermusik lewat kombinasi musik digital dan tradisional. Pada setiap karyanya, dia selalu mengangkat kesenian lokal, seperti gamelan dan sastra-sastra Jawa lainnya.
Namun, Alffy menegaskan tidak menutup diri hanya seputar tradisional Jawa, hal itu karena Alffy masih mempelajari budaya Nuantara daerah lain. Pemuda kelahiran Mojokerto, Jawa Timur tahun 1995 ini, cukup banyak pula menyerap budaya Yogyakarta sebab ia lama menempuh pendidikan di Kota Gudeg tersebut.
“Saya tengah mempersiapkan single terbaru yang memiliki kontemporer lokal dari serapan budaya luar Jawa, nantikan saja ya,” terangnya.
Tidak berhenti di dunia musik, Alffy juga menggeluti bidang sinematografi. Beberapa karya sinematografinya ia wujudkan dalam visualisasi video klip karyanya sendiri.
Seperti single “Mother Earth” memiliki visual yang kaya akan panorama Nusantara yang digabungkan dengan editing megah. Di luar dugaan video klip tersebut hanya dikerjakan oleh ia sendiri bersama dengan rekan produksinya yang ternyata teman ketika kuliah.
“Itu hanya saya produksi sendiri dengan teman-teman kuliah saja, tidak melibatkan editor atau sineas profesional,” kata dia menegaskan.
Baca juga: Anak Reese Witherspoon, Deacon Phillippe debut sebagai produser musik
Baca juga: 20 tahun dirilis, Coldplay restorasi video musik album "Parachutes"
Dengan kemampuan fantasinya membuat musik beserta dengan sinematografinya, Alffy bermimpi memiliki karya besar di bidang sinema.
"Tidak menutup kemungkinan saya ke depan juga lebih banyak melahirkan karya-karya sinematografi dan sedang belajar teknik sutradara,” katanya ketika ANTARA bertanya apakah ingin menjadi sutradara juga nantinya.
Visual etnik dan panorama Nusantara selalu disajikan dengan berbagai iringan musik pendukung seperti sinden-sinden Jawa.
Dalam kesempatan lain musisi senior Anji yang saat ini aktif menjadi youtuber sempat mewawancarai Alffy terkait video klip “Mother Earth” dan Anji terkesan dengan proses pembuatan sinematik-nya.
“Itu tiga bulan? Wow, bisanya cuma sehari sampai tiga hari untuk konsep itu,” kata Anji. Anji terkesan dengan tim Alffy yang menggarap karya musik video tersebut dengan serius.
Secara total, editing yang dilakukan untuk musik video "Mother Earth" memakan waktu hingga dua bulan dan proses pengambilan gambar satu bulan. Untuk me-render lima detik dalam video tersebut bahkan memakan waktu sekitar delapan jam untuk tiap lima detiknya.
Hal tersebut yang membuat Alffy dan timnya harus bekerja ekstra keras dalam penyelesaian konsep hingga editing videonya di mana banyak menampilkan efek pencitraan yang dihasilkan dari komputer alias CGI yang mirip dengan pandemi COVID-19.
Single keenam Alffy tersebut dibuat dalam masa pandemi, dan ide berubah ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan.
Baca juga: Goethe-Institut dorong komposer muda lahirkan karya baru
Baca juga: Festival teknologi musik dan film SXSW batal karena corona
Baca juga: Kasus Anji, IDI imbau masyarakat agar tak remehkan COVID-19
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020