Wartawan ANTARA dari Jeddah, Nanang Sunarto, Rabu malam, melaporkan, kendati hujan telah reda dan banjir telah surut namun genangan lumpur di jalan raya itu membuat arus lalu lintas macet.
Di beberapa tempat, jalan raya mirip kubangan lumpur sehingga arus lalu lintas hanya berjalan merayap.
"Saya berangkat dari Jeddah tadi siang namun hingga pukul 19:00 waktu Arab Saudi belum juga tiba di Mekkah karena terjebak kemacetan. Jalan raya penuh lumpur dan bagaikan kubangan," kata Nanang.
Kendaraan yang terjebak macet menjadi tontotan penduduk sekitar.
Hingga kini, belum ada laporan apakah ada jemaah haji asal Indonesia yang mengalami luka atau sakit akibat banjir itu.
Saat banjir melanda kota itu pagi hingga siang tadi, banyak mobil yang terjebak di tengah derasnya aliran air sehingga membuat mobil-mobil mengambang karena ketinggian air sekitar satu meter.
Jemaah haji yang berada dalam bus dan ikut terjebak banjir juga mengalami was-was dengan banjir itu kendati tidak membuat bus yang ditumpangi mengambang.
Banjir itu disertai dengan arus deras menyapu apa saja yang dilintasinya, termasuk mobil, tong sampah dan barang-barang lain yang tidak sempat diselamatkan pemiliknya.
Hujan lebat, apalagi banjir adalah kejadian langka di Arab Saudi.
Mekah dan kawasan perkemahan jemaah di Padang Arafah kabarnya juga diguyur hujan, sementara kantor Daerah Kerja (Daker) Panitia Penyelenggara Haji Indonesia di Mekah dilaporkan juga tergenang air.
Ribuan kendaraan dari Jeddah menuju Mekah terjebak kemacetan padahal biasanya arus lalu lintas di jalan raya ini lancar dan nyaman. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009