Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Jatim Agus Hebi Dujuniantoro di Surabaya, Minggu, mengatakan sebelum KBS dibuka, sudah diteliti berbagai pihak mulai dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) hingga Dinkes Kota Surabaya.
"Mereka mengizinkan untuk membuka dengan berbagai catatan, salah satunya mengurangi 50 persen kapasitas pengunjung dari semula 6 ribu menjadi 3 ribu," kata Agus Hebi.
Baca juga: Dirut ASDP: Menara Siger bakal jadi destinasi wisata baru
Selain itu, lanjut dia, jajaran manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Bintang Surabaya (KBS) juga telah melakukan simulasi mulai dari pendaftaran berbasis daring hingga mekanisme pengunjung sebelum masuk dengan berbagai protokol selama berada di area KBS.
Hebi menilai sudah cukup lengkap baik dari protokol, penanganan kesehatan, kebersihan, penjagaan jarak, juga pemantauan oleh tim Satgas COVID-19 yang dibuat secara mandiri. Menurutnya, semua itu sudah layak untuk dilakukan pembukaan pada Senin (27/7) mendatang.
Sementara itu, Direktur Utama PDTS KBS Chairul Anwar memaparkan secara rinci pengunjung mulai dari tiba sampai meninggalkan KBS, di antaranya yakni pertama, pengunjung memarkirkan kendaraannya di Terminal Intermoda Joyoboyo.
Kedua, lanjut dia, saat tiba di lokasi pengunjung wajib diukur suhu tubuhnya, mengenakan masker, dilanjutkan dengan cuci tangan di wastafel yang sudah disediakan.
Baca juga: Untuk ikon baru wisata, ASDP inginkan ada museum Krakatau
"Ketika suhu tubuh pengunjung di atas 37.5 derajat maka diminta untuk ke ruang pelayanan kesehatan untuk beberapa saat. Biasanya karena setelah dari panas-panasan suhu tubuhnya ikut naik, tetapi transit masih tidak turun, maka tidak diperbolehkan untuk masuk," kata Chairul.
Berikutnya, pengunjung wajib membeli dan melakukan pembayaran tiket via daring. Saat berada di lokasi pengunjung hanya tinggal melakukan scan barcode kepada petugas yang berada di depan pintu masuk sebagai bukti sudah melakukan pemesanan dan pembayaran.
"Setelah melewati cek poin. Di dalam lokasi sudah disambut petugas yang mengingatkan untuk tetap menjaga jarak. Di setiap titik lokasi sudah terpantau oleh Satgas COVID-19 dari KBS," katanya.
Tidak hanya itu, untuk menghindari terjadinya kerumunan, pengunjung diwajibkan mengikuti alur yang sudah ada. Bahkan saat melihat hewan pun pengunjung wajib berdiri pada tanda yang sudah tertera.
"Jadi tidak ada tabrakan atau pengunjung yang tidak menjaga jarak," katanya.
Baca juga: Tiga Menteri dukung percepatan pengembangan wisata terpadu Bakauheni
Baca juga: Wisata pantai di Malang kembali dibuka untuk wisatawan
Baca juga: Pesawaran perketat pengawasan objek wisata tiap akhir pekan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020