Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Pusat Kajian dan kebijakan Pembangunan Strategis [Puskaptis], Husin Yazid bukan main bangganya ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidatonya terkait penyelesaian kasus dua pimpinan KPK Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah mengatakan bahwa selama dua hari beliau memperhatikan semua aspek, termasuk hasil survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei kredibel.
"Sebagai orang yang hidup di dunia survei, saya sangat bangga karena seorang presiden mau mempelajari hasil survei sebelum mengambil keputusan. Mudah-mudahan lembaga survei yang dimaksud adalah Puskaptis, karena survei kami yang terakhir khusus mengenai suara masyarakat seputar penanganan kasus Bibit-Chandra," kata Husin di Jakarta, Rabu.
Seperti diketahui, dalam survei terakhirnya, Husin Yazid melalui temuan survei Puskaptis-nya menyimpulkan bahwa suara masyarakat Indonesia terpecah belah soal penanganan kasus Bibit-Chandra. Sebanyak 55,84 persen masyarakat menginginkan kasus tersebut dibawa ke proses hukum, sementara sekitar 40 persen menghendaki kasus Bibit-Chandra dihentikan. Hasil survei seperti itulah yang dikatakan SBY, kemarin malam.
Menurut Husin, apa yang dilakukan Puskaptis sesuai dengan tata aturan dan kaidah yang berlaku. Objektivitasnya, independesinya dan kredibilitas tetap dijaga.
"Kita tetap menjaganya sehingga ini menjadi acuan untuk semua pihak," kata Husin.
Namun demikian, kendati hasil surveinya belakangan selalu tepat, Husin tetap membumi. Dia mengaku tak tak akan lupa diri. Dia akan terus berbenah dan memperbaiki diri.
"Sebagai lembaga survei yang mendapat kepercayaan seperti itu, kita akan tetap menjaga kualitas, sehingga kinerja ke depan menjadi baik dan apa yang kita lakukan menjadi positif bagi bangsa ini," ujar Husin.
Jika sekarang Puskaptis menjadi salah satu lembaga survei yang dianggap kredibel dan banyak menerima order, "Dulu, kami harus berjuang dari nol untuk bisa mencapai keberhasilan seperti sekarang. Saat ini ada lebih dari 20 kepala daerah dari tingkatan bupati, walikota, dan gubernur di Indonesia yang memakai jasa kita sebagain konsultan." demikian Husin menambhakan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009