Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai bangsa Indonesia beruntung memiliki semangat gotong royong sebagai sari pati nilai-nilai Pancasila karena telah menyelamatkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara khususnya di masa pandemi COVID-19.
"Tidak sedikit juga para pekerja yang mengalami pemotongan upah, pandemi COVID-19 telah menguji berbagai dimensi kemanusiaan kita dalam menjalani kehidupan. Bangsa Indonesia beruntung memiliki semangat gotong royong sebagai sari pati nilai-nilai Pancasila," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakan Bamsoet dalam acara Musyawarah Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), di Jakarta, Jumat (24/7) malam.
Dia mengingatkan "alarm" gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin hari semakin "nyaring terdengar" akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia yang tidak juga menunjukkan penurunan.
Baca juga: Bamsoet soroti maraknya hoaks selama pandemi
Baca juga: MPR: Tingkat kepercayaan meningkat bukti respon positif publik
Menurut dia, di tengah berbagai langkah stimulus pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mencatat hingga Juli 2020, sudah 12 juta penduduk kehilangan pekerjaan.
Dia memuji ketangguhan para pekerja yang terkena PHK namun bisa tetap kreatif merintis usaha misalnya ada yang berdagang di "e-Commerce" maupun menjual hasil makanan dan minuman yang dibuat sendiri.
"Kreatifitas dan ketangguhan warga menjadi penguat langkah pemerintah yang saat ini sedang mengambil banyak peluang ekonomi dari berbagai perusahaan internasional yang ingin merelokasi pabriknya akibat pandemi COVID-19," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa selama pandemi COVID-19 sudah ada 143 perusahaan internasional yang diidentifikasi akan merelokasi investasI ke Indonesia.
Menurut dia, antara lain 57 perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat, 39 dari Taiwan, 25 dari Korea Selatan, dan 21 dari Jepang, upaya itu setidaknya bisa membuka lapangan usaha kerja baru, untuk menekan jumlah pengangguran terbuka akibat pandemi COVID-19.
Dia mendorong pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempercepat penyaluran anggaran pemulihan ekonomi untuk UMKM.
"Hingga 21 Juli 2020, dari alokasi total anggaran sekitar Rp123,46 triliun, baru sepuluh persen yang tersalurkan, yakni sebanyak Rp11,84 triliun," katanya.
Padahal menurut dia, sejarah telah mengajarkan bahwa sejak krisis ekonomi 1998 dan krisis global 2008, sektor koperasi dan UMKM yang menjadi penyangga perekonomian nasional sekaligus menyerap banyak lapangan tenaga kerja.
Dia mengatakan, dalih bahwa penyaluran stimulus terhambat hanya karena masalah data UMKM yang belum terintegrasi, menjadi bukti betapa lemahnya pengelolaan data di berbagai kementerian dan lembaga.
Turut hadir dalam Munas SOKSI seperti Ketua Umum Partai Golkar/Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung, juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, sesepuh SOKSI Oetojo Oesman, Thomas Suyatno, Bomer Pasaribu, Bobby Suhardiman, Achmadi Noor Supit dan Agun Gunanjar.
Baca juga: Wakil Ketua MPR sampaikan tiga catatan gerakan ekonomi di masa pandemi
Baca juga: MPR: Perlu langkah berani atasi pandemi COVID-19
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020