Makanan sesuai selera tidak selalu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
Jakarta (ANTARA) - Ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan asupan nutrisi ke dalam tubuh dalam menghadapi era adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Ada beberapa tindakan yang perlu diperhatikan dan merupakan komponen penting dalam menghadapi era kebiasaan baru adalah konsumsi nutrisi yang tepat dan olahraga yang teratur," ujar Senior Director Worldwide Nutrition Education and Training Herbalife Nutrition, Susan Bowerman, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Dia menyarankan agar masyarakat memperhatikan persediaan makanan yang sehat, meningkatkan konsumsi protein, meningkatkan konsumsi flavonoid, tetap berolahraga, dan belajar menghilangkan stres.
Untuk menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, maka hendaknya menghindari makanan siap saji atau instan. Perilaku stres yang memicu pola makan tidak teratur sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca juga: Lima nutrisi penting selama #dirumahaja
Baca juga: Mengapa tubuh pasien kanker bisa sangat kurus?
"Disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayuran dalam menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru ini," imbuh dia.
Selain itu, asupan protein sangat penting untuk tubuh dalam mendukung kesehatan tulang, otot, jaringan ikat dan rambut. Protein dibutuhkan untuk memproduksi protein khusus seperti antibodi, enzim, dan hormon, jaringan tubuh, antibodi, enzim, dan banyak lagi.
"Makanan sesuai selera tidak selalu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan nutrisi harian sangat tergantung dengan pilihan makanan yang anda pilih dalam konsumsi sehari-hari," jelas dia.
Dia juga menyarankan masyarakat meningkatkan konsumsi flavonoid, yang banyak ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, khususnya dalam teh, coklat, apel, beri, dan anggur. Flavanoloid adalah antioksidan aktif, dan memiliki manfaat lain termasuk mendukung kesehatan jantung dan fungsi kognitif tubuh.
Selanjutnya, ia juga menyarankan agar tetap berolahraga. Meski fasilitas olahraga dan taman ditutup atau dengan tetap dibuka namun dengan akses terbatas, namun olahraga dapat dilakukan dengan cara efektif dan menyenangkan. Seperti contoh mengikuti kelas Yoga secara online, atau melakukan aktivitas naik turun tangga, lompat tali, aerobik bersama keluarga di rumah untuk mengurangi kalori di tubuh.
"Terakhir, yang tak kalah pentingnya adalah mengelola sres. Apalagi efek pandemi dan ketidakpastian ekonomi menyebabkan stres yang luar biasa. Menjaga tingkat stres dengan sama halnya menjaga tubuh dan jiwa," imbuh dia.
Baca juga: Ahli gizi jelaskan kenapa lodeh 7 warna baik untuk tubuh
Baca juga: Ahli gizi tergerak jadi relawan penanganan COVID-19 akibat duka
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020