Jakarta (ANTARA) - Galeri Nasional Indonesia (GNI) menggelar “KopDar Virtual Sketch” melalui aplikasi Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia hari ini pukul 15.00 WIB.
Acara daring (online) ini merupakan salah satu program bimbingan dan edukasi GNI yang memberikan kesempatan kepada publik untuk berbagi informasi dan pengalaman tentang sketsa.
Pada acara kali ini, bahasan sketsa dikaitkan dengan program “VS KamiSketsa GalNas” yang sebelumnya telah dipublikasikan di Instagram @galerinasional.
Baca juga: Pameran seni rupa digelar di Galeri Nasional
Baca juga: Galeri Nasional hadirkan pameran tetap berkonsep baru
“VS KamiSketsa GalNas” mengajak publik untuk membuat karya sketsa dengan merespons objek tertentu berupa bangunan atau human interest, di mana objek tersebut diakses secara virtual.
Objek yang dipilih tidak sembarangan, melainkan ditentukan oleh penantang. Objek perdana yang dipilih adalah kawasan Mayestik dan Blok M.
Tantangan “VS KamiSketsa GalNas” ini telah berlangsung pada 9–14 Juli 2020, dan berhasil menjaring 154 karya sketsa.
Zamrud Setya Negara, sketcher dan Motivator Edukasi Seni Rupa, mengatakan sketsa virtual kini memang tengah menjadi primadona.
Baca juga: Pameran "Five Passages to the Future" eksplorasi isu ekologi
Baca juga: Pameran "Wajah Indonesia" tampilkan ragam ekspresi manusia Indonesia
“Di tengah pandemi seperti ini, sketsa virtual memang menjadi jalan tengah bagi para sketchers untuk tetap aktif. Pantas jika kemudian kegiatan ini populer sekali. Selain itu, kegiatan ini juga mudah dilakukan dengan bantuan Google Street View, sketchers jadi lebih mudah berkelana dan menemukan hal-hal baru untuk di-sketch,” kata dia dalam siaran resmi, Sabtu.
Pembahasan mengenai serba-serbi sketsa virtual dalam “KopDar Virtual Sketch” ini akan diramaikan oleh Zamrud Setya Negara, Teguh Margono, juga para sketchers yang mengikuti Tantangan “VS KamiSketsa GalNas”, yakni Aryo Bimo, Elvin Emeraldo, Iwan Widodo, KaNa, Seto Parama Artho, Yoso Bayudono.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto turut mengapresiasi “KopDar Virtual Sketch” ini.
“Program daring memang tidak bisa menggantikan sensasi berdiskusi secara tatap muka. Akan tetapi, di tengah kondisi yang serba terbatas ini, GNI berupaya tetap memberikan edukasi kepada publik, serta memberikan kesempatan bagi publik untuk tetap aktif dan kreatif."
Baca juga: Kangen lihat pameran seni? Galeri Nasional Indonesia dibuka lagi
Baca juga: Maestro lukis Srihadi Soedarsono akan gelar pameran tunggal di Jakarta
Baca juga: Kemendikbud gelar Festival Seni Media berskala internasional
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020