Kalau memang CFD atau pameran tidak bisa dibuka, tolong buka pameran online yang bisa diakses oleh masyarakat seluruh Indonesia

Kupang (ANTARA) - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kurang berminat untuk memperoleh pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya sementara fokus bagaimana caranya bisa membayar pinjaman. Jadi kalau tambah pinjaman lagi saya rasa itu bukan cara yang tepat," kata Pemilik UMKM Ensikei, Karolina Yunita Yalla-Liwulangi kepada ANTARA di Kupang, Sabtu.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan program pinjaman tanpa bunga yang diluncurkan Pemprov NTT untuk membantu UMKM di daerah itu.

Baca juga: Di depan usaha kecil, Presiden Jokowi beri optimisme omzet akan naik

Menurut dia, usaha yang digelutinya itu sedang dibebani bunga pinjaman dari bank dan PLN yang memberi pinjaman untuk mengembangkan usahanya.

Karena itu, dia mengatakan dirinya lebih fokus mencari cara untuk bisa membayar pinjaman. "Jadi kalau tambah pinjaman lagi, saya rasa itu bukan cara yang tepat," katanya.

Menurut Karolina, yang harus dilakukan sekarang adalah menambah penjualan bukan menambah pinjaman karena menambah pinjaman memang bisa membantu memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Baca juga: Kemenkeu sebut penjaminan kredit UMKM tinggi peminat

"Tetapi saya pribadi, yang saya butuhkan adalah menambah penjualan dan penghasilan," katanya.

Dia hanya berharap pemerintah dapat membantu membuka pasar atau kesempatan bagi UMKN untuk berjualan.

"Kalau memang CFD atau pameran tidak bisa dibuka, tolong buka pameran online yang bisa diakses oleh masyarakat seluruh Indonesia," katanya.

Baca juga: Menko Airlangga: UMKM jadi prioritas utama dalam pemulihan ekonomi

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020