Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi, Rabu, membantah laporan bahwa militernya memasuki wilayah Yaman untuk menyerang gerilyawan Syiah di negara mereka.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Arab Saudi mengatakan laporan di berbagai media bahwa pasukan Arab Saudi telah menyerang gerilyawan di dalam wilayah Yaman adalah "dusta" dan "palsu", demikian laporan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, Rabu pagi.
Pejabat pertahanan yang tak disebutkan jatidirinya itu menyatakan Raja Arab Saudi Abdullah telah memerintahkan Angkatan Bersenjata-nya hanya mengusir gerilyawan Al-Huthi dari wilayah Arab Saudi dan tidak menyeberangi perbatasan.
Pada Selasa, gerilyawan Al-Huthi, kaum Syiah Zaidi --yang terlibat perang lima tahun dengan pemerintah Yaman, menyatakan mereka telah "mematahkan" serangan banyak-arah yang melibatkan serangan udara dan pemboman darat yang dilancarkan oleh pasukan Arab Saudi di sepanjang perbatasan pada Senin.
"Serangan Arab Saudi berlanjut di tiga tempat, tapi dua dipatahkan pada Senin malam," katanya.
"Serangan di front ketiga berlanjut sampai malam, tapi dipatahkan sepenuhnya dan penyerang (dari Arab Saudi) kehilangan banyak personil serta materil," katanya.
Beberapa saksi mata di daerah pertempuran mengatakan bentrokan antara tentara Arab Saudi dengan gerilyawan berlanjut pada Selasa, dan ada serangan udara serta serangan gencar artileri terhadap posisi gerilyawan Al-Huthi di sepanjang perbatasan.
Namun tidak jelas apakah serangan udara dan pemboman itu dilancarkan oleh pasukan Arab Saudi atau Yaman.
Pada Agustus, pemerintah Yaman melancarkan operasi "Bumi Membara" terhadap gerilyawan Al-Huthi, yang dikatakan oleh Sana`a bertujuan merusak pemerintah.
Pada 4 November, pasukan Arab Saudi secara terbuka melibatkan diri dalam perang tersebut untuk pertama kali dengan menggunakan serangan udara dan artileri berat setelah sekelompok gerilyawan Al-Huthi memasuki wilayah Arab Saudi dan menewaskan seorang penjaga perbatasan.
Gerilyawan itu diduga terjepit antara pasukan Arab Saudi dan Yaman di daerah pegunungan terjal di sepanjang perbatasan Yaman barat-laut.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009