London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia di London merosot lebih dari satu dolar pada Selasa waktu setempat, didorong persediaan minyak mentah yang tinggi dan berlanjutnya kekhawatiran tentang lemahnya permintaan energi, kata para analis.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Januari, tenggelam 1,06 dolar ke 76,40 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman Januari merosot 1,58 dolar menjadi 75,98 dolar per barel.
"Meskipun pemulihan ekonomi optimis, fakta jangka pendek pasar masih terbebani oleh tingginya persediaan," kata Andy Lebow, senior vice president untuk energi MF Global`s.
Analis komoditas VTB Capital, Andrey Kryuchenkov menambahkan: "Kami masih memperkirakan pelapisan kembali kekhawatiran permintaan menutup sisi kenaikan minyak."
Harga minyak telah merosot dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS yang tercapai pada Juli 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada Desember tahun lalu, karena kemerosotan ekonomi dunia memukul permintaan energi.
Minyak mentah berjangka telah perlahan-lahan merebut kembali penurunannya karena negara-negara industri utama muncul dari resesi, tetapi permintaan minyak tetap lemah meskipun dilaporkan meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh kuartal.
Permintaan minyak dunia meningkat antara Juli dan September setelah jatuh selama enam kuartal sebelumnya, Pusat Studi Energi Global (CGES) mengatakan dalam sebuah laporan bulanan yang diterbitkan pada Senin.
CGES yang berbasis di London menambahkan bahwa permintaan minyak global ditetapkan mencapai rekor kenaikan tahun-ke-tahun pertama pada periode kuartal keempat, meskipun harga minyak mentah akan terus diperdagangkan antara 70 dan 80 dolar per barel.
Minyak mentah berjangka kemungkinan besar akan tinggal di bawah 80 dolar karena persediaan minyak yang tinggi di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar di dunia, menurut analis.
Minyak New York pada Rabu lalu melewati 80 dolar per barel setelah data pemerintah menunjukkan cadangan minyak mentah di Amerika Serikat turun 900.000 barrel dalam pekan yang berakhir 13 November.
Namun tingkatnya masih relatif tinggi dengan permintaan berjuang untuk memulihkan diri setelah krisis keuangan.
Presiden OPEC Jose Maria Botelho de Vasconcelos telah mengisyaratkan bahwa harga minyak 75-80 dolar adalah tingkat yang memadai untuk memungkinkan pemulihan ekonomi global.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memompa sekitar 40 persen dari minyak dunia, mengadakan pertemuan berikutnya untuk membahas tingkat produksi pada 22 Desember.
Anggota OPEC Nigeria pada Selasa mengatakan anggaran 2010 akan didasarkan pada harga minyak 57 dolar per barel.
"Patokan untuk penjualan minyak mentah adalah 57 dolar per barel," kata penasihat senior Presiden Umaru Yar`Adua kepada wartawan Selasa sehubungan dengan rancangan anggaran yang disampaikan kepada parlemen.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009